Pendobrak Pintu Millenials

Ilustrasi.

Apakah kamu adalah anak pertama dari keluarga kecil kalian? Apa yang kalian rasakan dan apa yang akan kalian lakukan? Peran anak pertama hampir setara dengan tanggung jawab yang dilakukan Ayah. Terlebih, jika anak pertama itu sudah beranjak dewasa. Tak kenal jenis kelamin, baik lelaki maupun perempuan harus mandiri dan tegar.

Memang lebih berat tanggung jawab dari anak lelaki, dari kecil mereka sudah harus belajar menjadi panutan bagi adik-adiknya. Tetapi, di zaman emansipasi wanita seperti ini, perempuan tidak boleh kalah dengan laki-laki. Banyak perempuan yang berada di puncak, misal Ibu Megawati Soekarno Putri dan Ibu Susi Pudji Astuti, beliau-beliau merupakan bukti otentik dampak gerakan hebat Ibu Raden Ajeng Kartini.

BACA JUGA:  Lenong Betawi: Tradisi Refleksi Identitas Komunitas Masyarakat Betawi

Menjadi anak pertama sudah pasti hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh kedua orangtua yang baru saja menikah, apapun akan rela dilakoni demi sang buah hati. Ibu rela merintih kesakitan demi melihat anak pertamanya, dan Ayah rela melelah dengan waktu agar dapat menyaksikan sang jabang bayi.

Hei perempuan di manapun kalian berada. Bangunlah. Sudah siap untuk menggemparkan dunia? Harus siap. Perempuan kini harus bisa mencari nafkah sendiri, jangan selalu bergantung kepada kedua orangtua atau apabila yang sudah berkeluarga,lebih baik tidak ketergantungan dengan penghasilan suami. Harus dapat berproduktif sendiri, walaupun tetap meminta arahan dan pedoman dari orangtua atau suami.

BACA JUGA:  Tantangan Kecerdasan Emosional pada Era Digital bagi Pendidikan Anak

Bagi kalian yang masih dibiayakan oleh kedua orangtua, harus mandiri ya jangan mengandalkan dari kedua orangtua saja. Bayangkan kalau kedua orangtua sudah tiada, siapa yang dapat membiayai keberlangsungan hidup kalian ke depannya? Dapat ditargetkan dari sekarang dan gantungkan cita-cita setinggi langit.

Tidak masalah jika kalian ingin berleha-leha di rumah, tetapi harus siap juga untuk merasakan terombang ambing oleh arus modernisasi di masa depan nanti. Akan lebih sulit dan dramatis daripada kini.

Tetap bersyukur akan apa yang Tuhan berikan untuk kita semua dan tidak lupa untuk selalu meminta restu dari kedua orangtua. Ada pesan yang disampaikan Allah di Al-Qur’an “Ridha Allah tergantung akan ridho orangtua, dan ridho orangtua tergantung dari ridho Allah” maknanya adalah Allah akan memberikan ridho jika orangtua meridhokan, dan orangtua akan meridhokan jika Allah memberikan sinyal untuk melancarkan niat sang anak. Seimbangkan kehidupan duniawi dan akhirat, agar mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.

BACA JUGA:  Majlis Ta’lim dan Jejaring Keilmuan Masyarakat Betawi

Orangtua hanya menginginkan anak pertamanya membanggakan nama baik keluarga dan sekitar. Jangan takut untuk melangkah ke jalur yang antimainstream (perilaku yang tidak umum dan unik) dilakukan oleh anak pertama perempuan lainnya, selama niat itu baik, tujuannya logis, dan memberikan dampak hebat untuk semua orang kenapa tidak? (Anisa AninditaPNJ)