Mengenal Kelebihan dan Manfaat Daging Kambing

Ilustrasi. (Istimewa)

Ketika berbicara tentang kambing, hal yang pertama kali muncul dalam benak hati adalah hal-hal yang cenderung negatif. Mengapa demikian ? Tidak sedikit orang beranggapan bahwa susu kambing memiliki bau yang tidak sedap. Selain itu banyak pula berita beredar di masyarakat tentang bahaya makan daging kambing.

Perlu diketahui, bahwa sebenarnya daging kambing merupakan daging merah yang paling banyak di konsumsi di dunia. Daging kambing yang menjadi salah satu makanan pokok di Timur Tengah, Afrika Utara dan budaya Karibia kini telah merambah ke Amerika serta Eropa.

Meski lezat, masih banyak di kalangan masyarakat kita yang justru menghindari konsumsi daging kambing karena beredar mitos bahwa makan daging kambing itu berbahaya. Anggapan ini dapat timbul karena masyarakat telah diberi pemahaman yang kurang tepat tentang kambing. Padahal pemahaman itu hanya akan muncul ketika kita melihat dari satu sudut pandang saja tanpa memperhatikan sudut-sudut yang lain. Masyarakat seharusnya berprasangka baik pada semua makhluk, karena sejatinya tidak ada makhluk yang diciptakan di dunia ini tanpa ada maksud dan fungsinya. Begitupun halnya dengan kambing.

Dilihat dari sisi lain, pertumbuhan ternak kambing dan domba di Indonesia berkembang begitu pesat. Domba dan kambing berkembang biak cepat sekali, sehingga bisa dijadikan alternatif yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat. Berkenaan dengan hal itu, maka pembudidayaan kambing ini perlu untuk didukung dan lebih dilestarikan lagi. Hal ini dalam rangka meningkatkan swasembada protein hewani.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan jumlah protein yang terkandung dalam seekor domba dan kambing jauh lebih tinggi daripada sapi, baik dari daging maupun susu (30/08/2016). Menurut dia, populasi domba dan kambing pada 2011-2015 tumbuh rata-rata 5,8 persen per tahun. Pada 2015, populasi ternak mencapai 36 juta ekor.

“Protein yang ada pada domba dan kambing 20-27 persen, sedangkan sapi 22-24 persen. Jadi proteinnya lebih tinggi. Kita jangan hanya swasembada daging, tetapi protein,” kata Menteri Amran disalin dari Antara.”Perkembangan domba di Indonesia mencapai 17 juta ekor dan kambing 19 juta ekor. Insya alloh tahun depan kami mendorong untuk ekspor,” ujar Amran.

Kambing merupakan hewan ternak yang dinilai memiliki banyak kebaikan dan mengandung keberkahan.Ahli tafsir Al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Allah telah menjadikan berkah pada kambing dimana kambing bisa dimafaatkan untuk pakaian, makanan, minuman, banyaknya anak, karena kambing beranak tiga dalam setahun, sehingga memberikan ketenangan bagi pemiliknya. Kambing juga membuat pemiliknya rendah hati dan lembut terhadap orang lain.” (Dalam Al-Jami’ li Ahkaamil-Qur’an 10/80, Darul Qutub Al-Mishriyah, Koiro, 1384 H, syamilah)

Salah satu kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala adalah menciptakan hewan-hewan agar bisa dimanfaatkan oleh manusia, terutama daging, susu dan kulitnya. Daging merupakan makanan yang sangat penting bagi manusia sepanjang zaman, baik di dunia maupun akhirat.

Salah seorang imuwan islam juga berpendapat, bahwa “Daging kambing dapat menjadikan darah yang sehat dan kuat bagi siapa saja yang dapat mengunyahkan dengan baik. Daging itu cocok bagi orang-orang yang tinggal didaerah dengan iklim dingin dan sedang, dan cocok pula bagi mereka yang suka berolahraga di tempat-tempat yang dingin atau pada musim dingin. Daging juga bermanfaat bagi mereka yang lemah daya pikirannya karena daging dapat menguatkan daya pikir dan daya hapal seseorang dan daya hapal seseorang. Bagian daging yang paling baik adalah yang terlindung dengan tulang. Bagian sebelah kanan lebih baik dari sebelah kiri. Dan bagian depan lebih baik dari bagian belakang. Rasulullah lebih menyukai bagian depan seekor kambing. Daging bagian atas juga lebih baik dari bagian bawahnya, kecuali bagian kepala. (Ibnul Qayyim)

Imam Az Zuhri berkata, “Memakan daging akan menambah tujuh puluh kekuatan (tenaga)”.

Daging kambing memiliki manfaat kesehatan yang dibutuhkan bagi tubuh. Meski diketahui daging kambing dapat meningkatkan kadar kolerterol darah, daging kambing berkhasiatbisa mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

Seperti dilansir dalam laman Indiatimes, Senin (12/9/2019), daging kambing mengandung selenium, dan kolin yang bermanfaat dalam menangkal kanker.

Bahkan daging kambing dipandang baik untuk wanita hamil. daging kambing dinilai bisa mencegah anemia, meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah ibu, dan menyuplai darah ke bayi karena mengandung jumlah tinggi zat besi sebanyak 3 mg per 100 gram daging kambing. Dan bagi sang bayi,daging kambing dapat mengurangi risiko cacat lahir.

Direktur Chevon Agrotech Pvt. Ltd, Dr Rizwan Thakur, sebagaimana dikutip laman yahoo.health pernah mengatakan banyak manfaat daging kambing bagi kesehatan.

Menurutnya, daging kambing merupakan sumber yang baik untuk asam linoleat terkonjugasi (CLA), asam lemak yang bisa membantu mencegah kanker dan kondisi peradangan lainnya. Selain itu juga mengandung vitamin B, yang membantu anda membakar lemak. Dengan jumlah tinggi protein tanpa lemak dan rendah lemak jenuh, dapat membantu mengontrol berat badan dan mengurangi risiko obesitas. Daging kambing juga mengandung selenium dan kolin yang bermanfaat dalam menangkal kanker.

Sebagaimana umum diketahui, protein memiliki peranan sangat penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan, produksi antibodi serta menguatkan sistem imun tubuh manusia sehingga kita tak mudah sakit. Protein juga dapat menyusun sekitar 40 persen tubuh kita yang menyebar di bagian otot pada organ, tulang, dan sebagainya. Dengan konsumsi daging kita dapat memenuhi kebutuhan protein tubuh, karena daging mengandung protein dalam jumlah besar.

United State Department of Agriculture (USDA) telah mempublikasikan kajiannya, ternyata pada setiap berat yang sama, daging kambing mengandung lebih sedikit lemak, lemak jenuh dan kolesterol dibandingkan dengan daging sapi dan bahkan daging ayam.

Pun demikian, segala hal yang berlebihan pasti memiliki madharatnya. Terlalu banyak mengkonsumsi protein juga berbahaya bagi tubuh. Sebab makanan tinggi protein biasanya sarat akan lemak jenuh sehingga bisa menigkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian juga menunjukan pola makan tinggi protein berkontribusi pada peningkatan level Kolesterol, asam urat, dan penyakit ginjal, terutama mereka yang sudah menderita gangguan ginjal.

Perhatian khusus bagi seseorang yang menderita hipertensi, kadar kolesterol tinggi (dislipidemia), kadar asam urat tinggi (hiperuresemia), penderita kencing manis dan kegemukan, harus ekstra hati-hati dalam mengkonsumsi daging kambing. Bisa saja konsumsi daging yang berlebihan dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi sakitnya. (Jangan Takut Makan Daging, Dr. Ari F. Syam Sp. Pdm Kompas.com, Rabu, 23 September 2015).

Tindakan berhati-hati sangatlah dianjurkan, namun kehati-hatian yang membuat kita terlalu takut melakukan sesuatu juga agaknya terlalu berlebihan. Secukupnya saja. (Sansan Hasan Basri/STEI SEBI)