Catatan Seorang Anak yang Merindukan Ayahnya

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Ayah mungkin akan selalu menjadi sosok lelaki terhebat yang pernah kita temui. Tidak hannya menjadi sosok seorang ayah yang baik dan tegas, tetapi seorang Ayah bagaikan seorang sahabat sekaligus peri di dunia nyata. ia bisa melakukan apa saja sesuai apa yang kita inginkan.

Saat kita menginginkan sesuatu pasti Ayah dengan cepat mengabulkan permintaan sang anak. Contohnya saat itu anaknya menginginkan sebuah sepeda dan sang anak mengatakan hal tersebut kepada sang Ayah. Selang beberapa jam setelah sang anak memintanya tiba-tiba saja sepeda yang sang anak inginkan itu sudah ada di depan teras rumah. Betapa senangnya hati sang anak saat itu.

Seorang Ayah tak akan pernah lelah mengajari anaknya bagaimana caranya menjadi anak yang baik, dan peduli terhadap sesama manusia. Ayah selalu mengajakan kepada anaknya agar bersikap sopan dan santun terhadap anaknya selali itu ayah pernah mengatakan satu pesannya yang selalu kami ingat “Jadi orang itu ga boleh pelit, nanti kamu ga punya temen kalo pelit. Selagi kamu punya sesuatu yang lebih berikan juga kepada teman-temanmu”.

Ayah juga merupakan sesosok orang yang penyabar. Bisa dilihat dari perlakuannya kepada anak-anaknya. Saat anaknya melakukan sebuah kesalahan, sedikitpun ia tidak pernah memarahi. Sebesar apapun kesalahan anak-anaknya kepadanya. Ia tak pernah mengatakan kata-kata kasar ataupun melakukan kekerasan terhadap anaknya.

Betapa sangat merindukan masa-masa itu, masa di mana kita selalu melewati waktu bersama disetiap hari, disetiap menit, dan di setiap detiknya. Selalu kita jalani bersama dengan hati riang gembira.

Namun nasib berkata lain, pada 3 Mei 2004 Ayah menghembuskan nafas terakhirnya di depan kami. Saat itu kami masih polos, tidak mengerti apa-apa saat semuanya menangisi kepergian sang Ayah. Yang kami lakukan hannya melihat jasad Ayah yang sedang tertidur pulas sambil terlihat tersenyum bahagia. Sebelum Ayah menghembuskan nafas terakhirnya, Ayah sempat berpesan kepada kami untuk rajin beribadah, menjalankan sholat lima waktu tepat pada waktunya.

Walau kini ayah sudah tak ada di sisi, akan tetapi kami masih bisa merasakan bahwa ayah masih terus melihat dan menjaga kami di kejauhan sana. Ayah, semoga engkau tenang di sana. Di sini, kami akan selalu ingat akan semua nasihat yang engkau berikan. Semoga kita bisa berjumpa lagi di surga nanti. Dariku yang sedang merindukanmu.

Ditulis oleh Adinda Pertiwi
Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta