Belajar Dari Kasus KFC, Ketahui Cara Pertolongan Pertama Untuk Tersedak

Woman choking. The man is trying to dislodge the foreign object by hitting her between the shoulder blades. --- Image by © Science Photo Library/Corbis
Ilustrasi perempuan tersedak. Penolong (pria) sedang berusaha untuk mengeluarkan benda penyebab tersedak dengan memukul antara tulang bahu. – Gambar milik © Science Photo Library / Corbis

Peserta lomba memakan ayam goreng berhadiah Rp 5 miliar yang digelar Kentucky Fried Chicken (KFC), Jum’at (11/3), menyebabkan salah satu pesertanya tewas. Korban meninggal dunia tersebut bernama Fredy Jayadi (45).

Diduga Fredy meninggal dunia akibat tersedak ketika berusaha menghabiskan ayam dalam perlombaan tersebut. Ketika tersedak, Fredy sempat diberi pertolongan dengan diberi air putih lalu dibawa ke klinik terdekat. Tapi sayang, nyawanya tidak tertolong.

Mungkin kasus yang menimpa  Fredi ini tidak akan terjadi seandainya saja ada satu orang panitia, pegawai restoran atau pengunjung yang mengerti tentang pertolongan pertama untuk tersedak (First Aid of Choking).

Beberapa dari kita pernah mengalami peristiwa tersedak, mulai dari tersedak benda cair maupun padat dengan berbagai ukuran. Nah, jika teman kita tersedak benda yang besar, semisal bakso utuh setelah terkaget oleh sesuatu hal, apa yang harus kita lakukan? Apakah kita harus bingung? Ataukah mencari orang lain yang belum tentu bisa membantu kita?

Itulah mengapa kali ini kita akan bahas sedikit tentang bagaimana menangani kasus seperti di atas baik pada orang dewasa maupun bayi. Tersedak sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:

  • Memakan makanan yang terlalu besar dan tidak dikunyah dengan baik
  • Makan sambil berbicara
  • Meminum alkohol sebelum makan
  • Memakai gigi palsu
  • Kecerobohan pada anak anak
  • Makan sambil berjalan
  • Bermain – main dengan makanan

Pada prinsipnya yang terganggu pada kasus tersedak adalah jalan nafas atau airway. Jika jalan nafas tidak dibebaskan dengan metode tertentu, penderita akan mengalami kesulitan dalam bernafas  yang pada akhirnya jatuh pada kondisi hipoksia hingga anoksia yang dapat mengancam jiwa jika dibiarkan terlalu lama. Di bawah ini kami akan berusaha menjelaskan bagaimana melakukan manuver Heimlich sebagai pertolongan awal pada kasus tersedak.

Manuver Heimlich merupakan metode yang dapat digunakan untuk membersihkan objek yang menghalangi jalan napas pada orang dewasa sadar dan anak-anak usia 1 – 8 tahun. Prinsip utama manuver ini adalah mengangkat diafragma dan menciptakan dorongan udara dari paru-paru untuk mendorong objek yang menghalangi jalan napas atas untuk keluar.

BACA JUGA:  Pakaian Adat Bakal jadi Seragam Sekolah di Depok, Gratis atau Beli Nih?

A. Untuk orang dengan usia lebih dari 8 tahun

  • Tanyakan, “Apakah Anda tersedak?” Orang tersebut mungkin menunjukkan tanda tersedak dengan hanya mengangguk saja. Jangan memberikan intervensi jika ia dapat berbicara, batuk, atau bernapas.
  • Jika tidak dapat berbicara, batuk, bernapas, atau bahkan wajah (terutama bibir) tampak membiru, segera rangkul sekitar pinggang korban dari belakang. Buatlah kepalan tangan. Tempatkan di atas pusar, tetapi di bawah tulang rusuk. Pegang kepalan tangan Anda dengan tangan Anda yang lain. Perintahkan korban untuk sedikit menundukkan badanya dengan kedua kaki agak terbuka. Kemudian Tekan kepalan tangan Anda ke arah perut dengan gerakan yang cepat namun pasti, sebanyak 5 kali (abdominal trush), dengan arah belakang atas.

  • Ulangi dorongan ke atas hingga objek dapat keluar atau korban menjadi tidak sadarkan diri. Jika objek berhasil keluar, korban harus menemui dokter sesegera mungkin. Link video pertolongan pada orang dewasa yang tersedak: Tersedak Pada Orang Dewasa
  • Jika korban menjadi tidak sadar, mintalah bantuan! ! Miringkan kepala ke belakang dan angkat dagu untuk membuka (head tilt chin lift method) dan memeriksa jalan napas. {Catatan: Jika Anda menduga orang tersebut memiliki cedera kepala, leher, atau cedera tulang belakang, jangan memindahkan dan banyak memanipulasi posisi korban. Dan untuk membuka jalan nafas pada kasus ini harus dengan metode jaw trush dengan menarik rahang bawah ke depan.} Berikan 2 napas penyelamatan dengan pelan. Jika ini tidak membantu, miringkan kepala lebih jauh lagi (hanya jika tidak ada cedera kepala, leher, atau punggung cedera). Kemudian berikan 2 napas penyelamatan lagi. Jika orang tersebut tidak merespons atau bergerak, berikan 15 penekanan dada (chest compressions). Ulangi napas penyelamatan dan penekanan dada hingga obyek dapat terlihat. Setiap kali Anda  membuka saluran udara untuk memberikan napas penyelamatan, periksa mulut korban untuk melihat objek telah terlihat atau tidak dan mengeluarkannya jika Anda bisa dengan dengan jari telunjuk yang bersih (finger swab). Teruskan melakukan resusitasi jantung paru (CPR=Cardipulmonary Resuscitation) tersebut sesuai kebutuhan, sampai objek yang memblokir jalan napas dapat keluar atau sampai bantuan medis datang dan mengambil alih.
  • Untuk langkah-langkah CPR pada dewasa yang lebih jelas, dapat dilihat di link video berikut: CPR Dewasa
BACA JUGA:  Jaga Netralitas ASN Depok, Jangan Mau Disetir Oknum demi Ambisi Kekuasaan!

  • Walaupun objek dapat dikeluarkan dengan sukses, korban harus tetap menemui dokter sesegera mungkin.

B. Untuk anak-anak usia 1 8 tahun

  • Untuk anak sadar, berikan dorongan perut (abdominal thrusts) seperti untuk orang dewasa tetapi jangan terlalu kuat.
  • Untuk anak tidak sadar, berikan pertolongan pertama untuk tersedak seperti pada orang dewasa yang tidak sadar.

C. Untuk bayi usia ≤ 1 tahun

  • Jangan melakukan intervensi jika bayi dapat batuk kuat, menangis, atau bernafas  lancar.
  • Jika bayi sadar, posisi kepala bayi (menghadap bawah) di satu tangan. Baringkan bayi di atas lengan Anda. Letakkan lengan Anda pada kaki Anda untuk menstabilkan posisi. Pastikan kepala bayi lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
  • Dengan tumit tangan lainnya, pukul bayi pada punggung di antara tulang scapula atau tulang belikat (back blows) 5 kali. Lakukan dengan cepat dan kuat. Ulangi prosedur ini 3 sampai 4 kali. Jika objek masih menghalangi jalan napas, lanjutkan ke langkah 4.

  • Putar posisi bayi menghadap atas (wajah menghadap atas). Baringkan bayi di lengan Anda. Dukung kepala dengan satu tangan. Pastikan kepala bayi lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Letakkan tangan Anda pada kaki Anda untuk menstabilkan posisi. Tempat 2 jari 1/2 inci di bawah dan di antara puting dada bayi. Berikan 5 dorongan (chest thrusts) ke arah bawah dengan cepat. Tekanlah sternum 1/2 sampai 1 inci pada setiap dorongan.
  • Ulangi langkah 3 dan 4 sampai objek keluar atau bayi menjadi tidak sadar.
  • Jika bayi tidak sadar, mintalah pertolongan. Jika tidak ada yang membantu berikan pertolongan pertama selama 1 menit, kemudian berhentilah untuk pertolongan dokter/klinik terdekat, setelah menelpon bantuan lanjutkan upaya penyelamatan.
  • Untul mengecek apakah upaya kita berhasil, Letakkan bayi pada punggungnya. Miringkan kepala ke belakang dan mengangkat rahang (head tilt chin lift). Berikan 2 napas penyelamatan pelan-pelan. Jika ini tidak membantu, berikan 2 napas penyelamatan lagi. Berikan 5 pukulan punggung (back blows), kemudian 5 tekanan dada (chest thrusts). Jika objek tersebut dapat dikeluarkan, hentikan tindakan.
  • Periksa dan keluarkan  objek di jalan napas jika terlihat. Ulangi langkah 7 dan 8 sesuai dengan kebutuhan.
  • Jangan menyerah! Berikan pertolongan pertama sampai bantuan medis mengambil alih atau sampai objek dikeluarkan. Walaupun objek dapat dikeluarkan, segera antar bayi mendapatkan perawatan medis untuk mengetahui apakah ada efek samping dari tindakan yang kita lakukan.
  • Untuk langkah-langkah pertolongan pertama pada bayi tersedak yang lebih jelas, dapat dilihat pada video berikut:
BACA JUGA:  IBH Sebut Sudah Kantongi SK DPP PKS jadi Calon Wali Kota Depok di Pilkada 2024

Demikian cara melakukan pertolongan pertama pada korban tersedak. Teruslah belajar dan berusaha. Aplikasikan pengetahuan dan ilmu untuk membantu sesama.

Sumber: nsda.or.id