Lagu yang dinyanyikan oleh Whitney Houston ini menceritakan tentang bagaimana patah hati yang dirasakan seorang wanita yang ditinggal oleh pria yang dicintainya
DEPOKPOS – Mungkin lagu ini masih cukup asing bagi beberapa orang jika didengar dari judulnya. Sangat bisa dimengerti, lagu ini saja dirilis pada tahun 1985. Pasti banyak dari kita yang bahkan belum lahir di masa itu.
Lagu yang dinyanyikan oleh Whitney Houston ini menceritakan tentang bagaimana patah hati yang dirasakan seorang wanita yang ditinggal oleh pria yang dicintainya. Tapi patah hati seperti apa yang dialami sosok wanita ini? Mengapa diibaratkan seperti sudah jatuh tertimpa tangga? Mari kita bedah bersama-sama.
Pada bait pertama, terdapat kalimat “I finally took a moment and I’m realizing that your not coming back” menunjukkan bahwa sosok aku sudah berada di tahap menyadari bahwa yang dicintainya tidak akan kembali dan mampu diraih kembali.
Kalian pasti pernah mendengar istilah “5 Stages of Grief” atau Lima Tahap Kedukaan. Dari kelima tahap ini, sosok aku sudah berada pada tahap terakhir yaitu penerimaan karena Aku sudah menyadari apa yang telah menimpanya.
Dilanjutkan dengan kalimat “I started counting teardrops and at least a million fell. My eyes began to swell”. Siapa sih yang tidak sedih kehilangan sosok yang dicintainya? Kehilangan menjadi hal yang sangat menyedihkan sehingga sosok Aku bermata bengkak karena terlalu sering menangis meratapi yang tercinta.
Semua ini dikemas dengan kalimat “And all my dreams were shattered all at once”, Aku tidak siap menerima kenyataan yang terlalu bertubi-tubi ini. Sosok aku menganggap semuanya terjadi sekaligus membuat dirinya semakin terpuruk.
Masuk ke bagian sebelum refren atau bagian sebelum bagian yang paling banyak diulang dan paling mudah diingat. Diawali dengan kalimat “Ever since I met you, you’re the only one I’ve known”. Ini menunjukkan bahwa sang pria sudah menjadi cinta pertama sosok Aku bahkan sejak pertemuan pertama mereka. Suatu kondisi yang sering orang-orang saat ini alami juga bukan?
Cinta pada pandangan pertama, banyak orang pernah berada pada momen tersebut. Biasanya semua yang “pertama” menjadi suatu hal yang paling berkesan atau sulit dilupakan, sama seperti sosok aku yang tidak bisa melupakan sang tercinta meskipun ia telah pergi seperti pada lirik “and I can’t forget you, though I must face it all alone”. Aku menghadapi semua kenyataan ini sendirian tanpa ada yang menemani.
Sampailah kita ke bagian yang paling banyak diulang dalam lagu ini yaitu refren. Menyambung dari makna pada lirik sebelumnya, sosok Aku menggambarkan dirinya yang sendirian seperti tengah berenang di lautan kesepian berharap sang tercinta kembali menemuinya seperti lirik “All at once, I’m drifting a lonely sea, wishing you’d come back to me”.
Namun mengarungi lautan kesepian ini rupanya sangat menyakitkan, jauh lebih menyakitkan dari apa yang terlihat. Mengapa demikian? Karena dalam kesepian itu, sosok Aku hanya bisa mengenang apa yang telah dilewatinya tanpa bisa mengulanginya lagi seperti lirik “All at once, I’m drifting on a lonely sea, Holding on to memories, and it hurts me more than you know so much more than it shows all at once”.
Kisah ini tidak berhenti sampai disitu saja. Pada bait kedua kisah masih berlanjut namun kali ini lebih fokus dengan apa yang dialami sang tercinta setelah meninggalkan sosok Aku. “I looked around and found that you were with another love. In someone else’s arms”, sang tercinta telah menemukan wanita impiannya dan orang itu bukan Aku.
Sosok Aku merasa bahwa impiannya sudah hancur dibawa wanita lain. Impian untuk bisa bersama dengan yang tercinta harus pupus karena ia telah menemukan orang lain. Kalimat selanjutnya makin tak kalah sedih. “The smile that used to greet me brightened someone else’s day. She took your smile away.” Senyum yang selalu diberikan pada sosok Aku, sekarang diberikan untuk wanita lain.
Sosok aku merasa bahwa wanita tersebut telah merenggut senyum yang seharusnya hanya untuk Aku. Pada akhirnya, bait ini ditutup dengan kalimat “and left with just memories all at once”. Sosok aku hanya mendapat kenangan yang hanya bisa diingat tanpa dapat terwujud sesuai impiannya. Kemudian dilanjutkan kembali ke bagian refren seperti lirik yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya.
Setelah melihat keseluruhan arti, makna dan interpretasi dari suatu lagu membuat kita bisa mendengarkan lagu tersebut dengan lebih menghayati. Tidak hanya sebatas mendengarkan karena suara penyanyinya bagus (walaupun di lagu ini suara Whitney Houston tidak perlu ditanya lagi kualitasnya) atau karena nadanya enak didengar, tapi juga memperoleh makna dan nilai-nilai yang bisa dipetik dari lagu tersebut.
Kalau dipikir-pikir sebenarnya lagu ini merupakan gambaran fenomena yang cukup familiar. Benar sekali, orang zaman sekarang menyebutnya “gamon” alias “gagal move on”. Bagaimana tidak? Siapa yang tidak sakit hati saat ditinggalkan orang yang sudah kalian sukai sejak pertemuan pertama? Kedekatan yang sudah pernah terjalin harus pupus tinggal kenangan karena ternyata bukan kamu yang dia inginkan. Apalah daya suatu perasaan jika itu hanya berasal dari satu pihak bukan? Sudah menjadi rahasia umum bahwa suatu hubungan seyogyanya merupakan timbal balik antara seorang laki-laki dan perempuan.
Secara keseluruhan lagu ini bagaimana perasaan kehilangan sosok tercinta dengan cukup gamblang. Hanya ada sedikit penggunaan bahasa kiasan seperti lautan kesepian yang menggambarkan betapa kesepiannya sosok Aku. Sebagian besar disampaikan dalam alunan lirik dengan bahasa yang tidak terlalu sulit, sehingga tidak terlalu sulit untuk bisa memahami maknanya terlebih jika dikaitkan dengan pengalaman konkrit di sekitar kita.
Kristian Rafael Setiawan