DEPOKPOS – Generasi Z, yang tumbuh di zaman teknologi dan globalisasi, sering disebut sebagai kelompok yang tinggal di dunia tanpa batas. Dengan derasnya informasi dari seluruh dunia, pertanyaan mengenai relevansi Pancasila bagi mereka menjadi menarik. Apakah prinsip-prinsip yang ditetapkan pada 1945 masih cocok dengan tantangan zaman?
Jawabannya: sangat relevan. Pancasila bukan hanya sebuah dokumen sejarah, melainkan dasar nilai yang dapat beradaptasi. Sila pertama, contohnya, mengajarkan generasi Z untuk tetap memegang nilai spiritual meski berada di era modern. Sila kedua hingga kelima mendukung keadilan, persatuan, dan kesejahteraan yang sangat relevan dalam menghadapi masalah sosial, seperti kesenjangan ekonomi, polarisasi, dan intoleransi.
Namun, tantangannya adalah bagaimana nilai-nilai ini diungkapkan dalam bahasa yang dimengerti oleh generasi Z. Konten kreatif di platform media sosial, unsur gamifikasi, dan program berbasis komunitas bisa menjadi jembatan yang baik. Di tangan generasi Z, Pancasila dapat berfungsi sebagai alat untuk melawan hoaks, memperkuat solidaritas, dan menciptakan inovasi yang berdasarkan pada nilai lokal.
Dengan demikian, Pancasila tidak hanya relevan, tetapi juga penting untuk mempertahankan identitas bangsa di tengah pengaruh global yang kuat. Pertanyaannya bukan apakah Pancasila relevan, tetapi lebih pada bagaimana generasi Z dapat menjadi penggerak yang menghidupkannya.
Muhammad Arif Farhan