DEPOKPOS – Para pemimpin Uni Eropa (UE) dan Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) pada Minggu (14/4) menyerukan agar mencegah eskalasi lebih lanjut dari situasi di Timur Tengah menyusul serangan balasan Iran terhadap Israel.
“Segalanya harus dilakukan demi mencegah eskalasi regional lebih lanjut. Pertumpahan darah harus dihindari. Kami akan terus mengikuti situasi ini dengan saksama bersama mitra-mitra kami,” kata Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, di media sosial sebagaimana dilansir Xinhua, dikutip Senin.
“Semua pihak harus menahan diri agar tidak menimbulkan eskalasi lebih lanjut dan berupaya untuk memulihkan stabilitas di kawasan ini,” kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, di media sosial.
Ia menyatakan, dia telah mengadakan pertemuan luar biasa para menteri luar negeri UE pada 16 April “untuk berkontribusi pada upaya deeskalasi dan keamanan kawasan tersebut.”
Usai berkumpul dalam pertemuan virtual pada Minggu, para pemimpin G7 menyerukan deeskalasi dan pengendalian diri kepada semua pihak.
Dalam sebuah pernyataan bersama, para pemimpin G7 menekankan “perlunya menghindari eskalasi lebih lanjut, menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang bertujuan memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.”
“Untuk itu, G7 menyerukan diakhirinya krisis di Gaza melalui penghentian permusuhan dan pembebasan sandera (Israel) oleh Hamas. Para pemimpin G7 juga berjanji untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Palestina,” kata pernyataan tersebut.
G7 terdiri dari Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Jepang, ditambah dengan perwakilan-perwakilan tinggi Uni Eropa.
Sementara pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menyatakan prihatin terhadap eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah menyusul serangan rudal dan pesawat nirawak Iran ke Israel pada Sabtu (13/4).
“Saya menyeru secara tulus (kepada semua pihak) untuk menghentikan segala tindakan yang dapat memicu kekerasan yang semakin parah, dengan risiko menarik kawasan Timur Tengah pada konflik militer yang lebih buruk,” ucap Paus dalam pernyataannya di media sosial, Minggu (14/4).
Ia mengatakan bahwa tidak boleh ada negara yang mengancam eksistensi negara lain karena semua negara selayaknya hidup berdampingan secara damai.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan bahwa rakyat Timur Tengah terancam menghadapi konflik besar di kawasan apabila pihak-pihak berkonflik tidak dapat menahan diri.
Hal tersebut disampaikan Guterres dalam pembukaan sidang darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar berdasarkan permintaan Israel pada Minggu (14/4) waktu setempat, menyusul serangan rudal balistik dan pesawat nirawak oleh Iran ke Israel, Sabtu (13/4).
“Amat penting untuk menghindari tindakan apapun yang dapat menimbulkan konfrontasi militer besar di berbagai front di Timur Tengah … Sekarang adalah waktunya untuk menahan diri sekuat tenaga,” ucap Guterres, seperti disampaikan dalam pernyataan tertulis PBB, Senin.