DEPOKPOS – Pada hari Rabu tepatnya tanggal 31 Januari 2024 di ruang teater UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan PBSI mengadakan Lokakarya 2 dalam Pestarama#9 “Relung Langkah Budayawan Muslim Indonesia”. Acara lokakarya 2 dengan materi keaktoran, bekal aktor (to be main aktor) dengan pemateri Ale Utsman salah satu aktor dalam pementasan “Perahu Putih” di teater syahid pada tahun 2012.
Dalam teater atau drama, aktor sama halnya dengan player atau seseorang yang berlakon dalam panggung pertunjukan. Seorang aktor memiliki 4 faktor sebagai pembangunan sebuah pertunjukan, yakni physical, mental, intelektual, dan spiritual.
Terkait physical dalam keaktoran melibatkan vokal (artikulasi dan proyeksi). Pada olah vokal bisa dilakukan dengan individu maupun secara berkelompok, yakni dengan melafalkan huruf vokal dan komposisi bunyi atau orkertasi, menirukan suara binatang, dan berbicara tanpa jeda.
Dalam lokakarya 2 ini, Ale menerapkan beberapa pelatihan olah vokal dan partisipasi mahasiswa dengan 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Pada pelatihan olah vokal ini dapat melatih respons serta stimulus yang cepat, walaupun beberapa dari partisipan merasakan kebingungan akibat pelafalan kata yang mesti diucapkan secara langsung dengan durasi 1 menit.
Terdapat perbandingan antara vokal yang diucapkan oleh perempuan dan laki-laki jika perempuan mengucapkan kata, mulut mereka tidak terbuka dengan jelas dan lebih banyak kosa kata yang diucapkan berkaitan dengan aktivitas perempuan sehari-hari. Kemudian kosa kata yang diucapkan oleh laki-laki cenderung mengarah pada pembahasan politik dan kritik serta mulut mereka terbuka dengan jelas saat melafalkan kata tersebut.
Ale memberikan tanggapannya mengenai penerapan olah vokal ini “Semakin panik maka semakin sulit menemukan kata yang diucapkan, tapi jika ingin cepat-cepat selesai ada kata yang terucap dengan sendirinya dan kadang ada respons tersendiri melalui tubuh dengan gerakan seperti melompat ataupun gerakan yang lainnya.”
Ale juga mengatakan bahwa olah vokal ini bisa dikuasai dengan latihan secara bertahap atau terus-menerus “Sebetulnya kita punya potensi untuk menirukan vokal apa pun, bahkan minimal terus latihan nyanyi dan mengeluarkan macam-macam bentuk suara.”
Hal ini bisa dilakukan sambil bercermin di depan kaca. “Setiap orang capaiannya beda-beda, ada yang bisa sangat cepat untuk mencapai atau sejauh mana ia ingin mengikuti instruksi atau stimulus , semakin maksimal ia berlatih atau mengasahnya maka capaiannya semakin meningkat.”
Olah vokal juga berpengaruh dalam memerankan logat atau pelafalan karakter tokoh dalam pertunjukan, maka dari itu vokal harus diasah dengan baik dan pendalaman terhadap bunyi-bunyi intonasi serta artikulasi ucapan.
Penulis: Dina Inayah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta