“Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam”
DEPOKPOS – Sholawat adalah bentuk pujian dan cara umat Islam bersilaturrahim kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat juga ungkapan rasa cinta dan kerinduan kepada Nabi Muhammad. Dapat kita ketahui ,seseorang berdo’a dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk memperoleh mustajabnya do’a tersebut.
Mengutarakan tentang lantunan sholawat, sudah tidak asing di kalangan umat manusia terutamanya dikalangan orang yang beragama islam,banyak diketahui manfaat Sholawat tersebut seperti halnya suatu bacaan yang mengantarkan pembacanya menuju keberkahan.
Banyak sekali macam-macam shalawat,yang mana dapat di lantunkan agar tidak bosannya masyarakat seperti Shalawat Nariyah, Shalawat Tibbil Qulub, Shalawat Nuril Anwar, Shalawat Jibril dan masih banyak lagi.
Dengan demikian,shalawat merupakan pujian atau kemuliaan kepada Nabi Muhammad Saw, yang sama seperti halnya doa atau dzikir kepada Allah SWT.
Banyak orang berkata bahwa Shalawat, jika datangnya dari Allah kepada-Nya, bermakna rahmat dan keridhaan. Jika dari para malaikat, berarti permohonan ampun. Dan bila dari umatnya, bermakna sanjungan dan pengharapan, agar rahmat dan keridhaan Tuhan dikekalkan.
Tujuan melantunkan sholawat salah satunya adalah mendoakan kesejahteraan dan keselamatan serta berkah bagi Nabi Muhammad SAW,
Apa kita tidak malu,Allah beserta Malaikat saja selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad?
Sebagaimana Firman Allah dalam QS.Al-Ahzab :
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا (٥٦)
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershplawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershplawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”.
Dan sebagaimana dalam firman Allah dalam QS. An-Anbiyaa aya 107, yang berbunyi;
وَمآَ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ (١٠٧)
“Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam”.
Dapat kita telaah bahwa memuji Nabi Muhammad bukanlah menganggap beliau sebagai Tuhan. Menyanjung Rasulullah adalah mengakui Muhammad Saw sebagai manusia pilihan. Luas jangkuan dan cakupan pernyataan rahmat tersebut tidak dibatasi oleh lingkaran sejarah dan pergantian umat manusia di muka bumi, karena dalam pernyataan tersebut, Allah Swt tidak menyebut beliau sebagai rahmat bagi manusia di Semenanjung Arabia, di Barat, atau Timur, dan tidak pula menyebut beliau sebagai rahmat di benua Asia, Afrika, atau bagian bumi manapun juga. Beliau Nabi Muhammad Saw dinyatakan sebagai rahmat bagi alam semesta.
Perlu kita ketahui, penjelasan ini saya ambil dari sebuah kitab yang bernama
Lubabul Hadist terdapat dalam kitab itu hal.9 pada bab 4 *في فضيلة الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم * pada lafadz *الصلاة*tersebut bentuk mufrod yang mana jamaknya adalah *الصلوات*yang artinya do’a.
Salah satu isi dari kitab tersebut yang dapat saya jadikan suatu pedoman untuk selalu ingat kepada Rasulullah SAW yaitu kalimat yang berbunyi :
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ القِياَمَةِ اَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً
Artinya: Sesungguhnya manusia yang utama saat dihari kiamat dan sebanyak manusia suatu saat nanti adalah yang membaca sholawat.
Masih banyak lagi isi di dalam kitab tersebut, sebagiannya juga menjelaskan Barang siapa membaca sholawat kepadaku sekali, maka Allah memberikan rohmat kepadanya sebanyak 10 karenanya (bacaan sholawat satu kali). Barang siapa membaca sholawat kepadaku 10 kali, maka Allah memberikan rohmat kepadanya sebanyak 100 karenanya (bacaan sholawat 10 kali). Barang siapa membaca sholawat kepadaku 100 kali, maka Allah memberikan rohmat kepadanya sebanyak 1000 karenanya (bacaan sholawat itu). Dan barang siapa membaca sholawat kepadaku 1000 kali, maka neraka tidak akan bisa menyentuhnya ”.
Jadi teman-teman sekalian,jangan lupa untuk selalu melantukan Shalawat meskipun itu hanya sekedar صل الله على محمد,toh nanti keberkahan serta kenikmatan kembalinya juga kepada kita sendiri.
Dapat kita ketahui banyak sekali manfaat Shalawat seperti:
( Kitab As Safinah Al Qadiriyah Li Asy Syaikh ‘Abd Qadir Al Jailani Al Hasani )
- Mengalirnya suatu keberkahan dan kebaikan pada diri sendiri
- Sholawat adalah faktor memperoleh keselamatan di Hari Kiamat nanti
- Sholawat akan mengiringi perjalanan pembacanya kelak di atas jembatan menuju Surga dan menjauh dari orang yang tidak membacanya
- Sholawat mendatangkan hidayah dan menghidupkan hati yang telah mati
- Memperbanyak bacaan sholawat atas Nabi ﷺ menjadikan dirinya satu tingkatan dengan derajat seorang Syeikh Murabbi ( guru spiritual )
- Sholawat yang dibaca seorang hamba adalah bentuk do’a dan permohonan kepada Allah, terkadang do’a itu dipersembahkan kepada Nabi ﷺ dan tak jarang pula untuk dirinya sendiri, karena sholawat dapat mendatangkan tambahan pahala
Ustadzah Halimah Alaydrus yang mana Beliau kecintaannya kepada Rasulullah sangat mendalam sekali ,Beliau termasuk keturunan Nabi Muhammad SAW yang bermarga Alaydrus,Beliau pernah berkata “Orang jika semakin dekat dengan Nabi, semakin tau caranya bicara, semakin tau caranya melihat, semakin tau caranya berpikir, semakin tau caranya menjalankan kehidupan. Maka semakin terjaga kehidupannya.” Nah ,maka dari itu kawanku semua,bukti taqarrub kita kepada Beliau Baginda Rasulullah SAW yaitu dengan melafalkan Shalawat kepada beliau serta dengan menjalankan Kesunnahan Beliau.
. “Nabi Muhammad Sang Permata Hati adalah satu-satunya pintu Allah. Bersholawatlah kepadanya dan ulangilah. Maka engkau akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan. Pintu harapan dan keselamatan didalamnya. Maka barang siapa yang ada didalamnya tidak akan celaka. Maka bentangkanlah telapak tangan harapan kepadanya. Maka dialah sang kekasih Muhammad.”
Oleh:Ajeng Ayu Nitasari
Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Prodi Bahasa dan Sastra Arab
Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos?
Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818
