Ada beberapa cara untuk mengenali diri sendiri sebagai berikut:
1. Bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik, saran orang lain, dan mau menerima apa adanya demi perkembangan dirinya
2. Melalui penelusuran bakat dan kepribadian.
3. Melalui pengalaman sehari-hari.
4. Melalui kebersamaan dengan orang lain.
Adapun manfaat dari mengenali diri:
1. Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta (diharapkan mengetahui peran apa yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya).
2. Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dikembangkannya.
3. Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya, sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya.
Mengenal diri sendiri adalah suatu ajaran moral yang terkenal sejak Socrates, dan dikenal di semua agama, karena dapat membawa kekuatan pribadi yang teguh dengan cita-cita kesejahteraan yang mendalam. Kata Arab untuk mengenal diri sendiri adalah ma’rifatun-nafs, yang artinya bukan hanya pengenalan fisik-biologis dengan menulis curiculum vitae atau sekadar membolak-balik album foto diri dari masa kanak-kanak hingga dewasa, atau hanya secara psikis makhluk yang sempurna, dikaruniai akal dan pikiran secara fisik-biologis bebas memilah dan memilih, melainkan pengenalan yang utuh sebagai manusia seutuhnya, lahir dan batin, asal usul, peran dan misinya dalam hidup. Di dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang menjelaskan tentang pentingnya mengenal diri sendiri, seperti, Dalam Surah Al-Hasyr [49]: 19 Allah berfirman,
Artinya: “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik” Q.S. Al-Hasyr ayat 19. Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa melupakan-Nya menyebabkan manusia melupakan dirinya sendiri, dan pada akhirnya membawa manusia kepada pelanggaran.
Citra Retna Humaira