DEPOKPOS – Dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyalurkan pupuk jenis kompos hasil pengolahan dari biodigester Laboratorium Parangtopo FMIPA UI, secara gratis kepada 25 warga RT 04/06, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok.
Tim Penanggung Jawab Lapangan Laboratorium Biodigester, Gamma Abdul Jabbar, M.Sc., mengatakan, kegiatan ini guna mendukung penggemburan tanah di lahan milik warga dengan menggunakan pupuk kompos ramah lingkungan agar tanah berfungsi optimal untuk ditanami berbagai macam tanaman produktif.
Kegiatan “Laboratorium Waste to Energy Parangtopo Peduli” ini diikuti oleh warga yang merupakan binaan dari Perkumpulan Indonesia Berseru yang merupakan lembaga yang mendedikasikan karyanya di bidang kampanye untuk perubahan sosial. Warga binaan ini didominasi oleh ibu rumah tangga yang diedukasi untuk melakukan budidaya tanaman sayuran seperti tomat, sawi, cabai, dan bayam secara mandiri. Sebanyak 50 kantong pupuk disalurkan dengan berat masing-masing 3 kg.
“Kompos yang dihasilkan merupakan produk dari pengolahan anaerobik dari campuran daun kering dan sisa sampah organik. Sehingga, kompos ini tidak menggunakan bahan lain selain yang dihasilkan dari alam,” ujar Gamma.
Ia menambahkan, potensi pupuk hasil biodigester yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik di lingkungan Kampus UI sebelumnya, telah diujicobakan ke tanaman di kebun percobaan yang dibuat di area Laboratorium Parangtopo FMIPA UI, untuk budi-daya tanaman terung, kacang tanah, pakcoy, dan kangkung, baik secara konvensional maupun dengan sistem hidroponik. “Dari hasil percobaan yang dilakukan, juga terlihat bahwa tanaman yang diujicobakan menunjukkan respon yang baik terhadap beberapa perlakuan yang dilakukan,” ujar Gamma.
Proses pembuatan pupuk kompos di Laboratorium Parangtopo FMIPA UI dilakukan dengan menggunakan teknologi Fixed Dome Digester Compose secara anaerob. Dari kajian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa rasio terbaik antara sampah organik, sampah daun kering, dan animal waste adalah 5:5:2. Berdasarkan hasil analisis, tidak terdapat bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan, dan ambang batas untuk kategori pupuk sebagian besar berhasil dipenuhi.
Gamma berharap pupuk yang disalurkan pada kegiatan yang diselenggarakan pada Jumat (23/6) ini, dapat membantu pemenuhan kebutuhan pupuk bagi warga RT 04/06, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan, Tapos, Depok, dalam proses belajar budidaya tanaman sayuran. Dengan begitu, warga lebih termotivasi dalam menghasilkan sayuran dengan kualitas unggul yang dapat dirasakan manfaatnya baik secara individu maupun kelompok.
Wahyudi selaku Ketua RT, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada tim FMIPA UI atas penyaluran pupuk kompos hasil pengolahan dari biodigester laboratorium parangtopo FMIPA UI ini. Ia mengatakan, pupuk-pupuk ramah lingkungan tersebut sangat bermanfaat, dan membantu bagi warga yang baru mulai belajar budidaya tanaman sayur. “Bantuan ini sangat bermanfaat dan sangat membantu bagi kami. Pupuk organik ini selain ramah lingkungan, juga sangat baik untuk menggemburkan media tanam,” kata Wahyudi.