DEPOKPOS – Banyak sekali anak-anak terutama di Indonesia mengalami stunting yang nantinya akan berpengaruh ke pertumbuhan seperti berat badan dan tinggi seorang anak, dengan demikian mari kita simak apa itu stunting.
Menurut WHO (2015) Stunting merupakan gangguan pertumbuhan anak yang disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, terkena infeksi dan tidak memadai nya stimulasi.
Dalam hal ini pertumbuhan manusia dilaksanakan oleh kelenjar hipofisis dari kelenjar endokrin. Pertumbuhan normal manusia tidak hanya bergantung pada kecukupan hormon tetapi bisa dari hasil yang kompleks antara sistem saraf dan sistem endoktrin.
Penyebab seorang anak terkena stunting ada 2, secara langsung dan tidak langsung
Penyebab dari stunting dapat terjadi karena asupan dalam zat gizi ataupun portein kalsium dan fosfor yang rendah pada anak. Penyebab lainnya bisa karena faktor genetik pada anak dan beberapa gangguan saat masa kehamilan seperti memiliki anemia saat masa kehamilan.
Penyebab tidak langsung pada anak bisa karena kurangnya ekonomi keluarga dan kurangnya pemahaman atau pengetahuan orang tua mengenai status gizi dan cara memenuhan asupan gizi seorang anak ataupun tidak teraturnya imunisasi yang dijalani anak tersebut, terbatasnya pelayanan keseharan untuk ibu dalam masa kehamilan dan anak, tidak memiliki lingkungan sekitar yang baik yang akan mendapatkan risiko tertular penykit infeksi.
Ciri-ciri anak terkena stunting :
1. memiliki memori belajar dan performa dalam memperhatikan yang buruk.
2. memiliki pertumbuhan gigi yang terlambat.
3. memiliki pertumbuhan tinggi yang lebih pendek dibandingkan tinggi badan normal seusianya.
4. memiliki tanda pubertas yang terlambat.
5. pada usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam dari anak yang lainnya.
6. memiliki gangguan berbicara atau mengalami keterlambat berbicara.
7. mengalami penurunan atau ketidakstabilan berat badan.
8. memiliki gangguan atau masalah pada tulang.
9. memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
Dampak stunting pada anak
Dampak jangka pendek