Manfaat Buah Delima Merah untuk Kesehatan

DEPOKPOS – Delima ”Punica granatum” adalah buah-buahan yang tumbuh hingga 5–8 m. Tanaman ini asalnya dari negara Iran namun telah lama dikembangbiakkan di daerah Mediterania.

Buah delima merah ini memang terkenal akan ciri khasnya yang berbentuk bulir bulir menyerupai biji didalam buahnya.

Buah delima merah kaya akan berbagai macam vitamin seperti vitamin A, C, dan vitamin E.

Seperti asam folat, thiamin, riboflavin, zat besi, dan masih banyak lagi nutrisi yang lainnya. Kandungan nutrisi dari buah delima dan juga vitamin nya yang banyak ini, tentu saja sangat bagus untuk tubuh kita.

Dengan mengonsumsi buah delima kita dapat mencegah diri dari resiko serangan jantung, hipertensi, stroke.

Mengonsumsi buah delima juga dapat membantu kita untuk meningkatkan produksi kolesterol baik pada tubuh. dan juga membantu mengurangi produksi kolesterol jahat pada tubuh kita.

Manfaat Buah Delima Merah Untuk Kesehatan

1. Menjaga kesehatan jantung

BACA JUGA:  7 Rekomendasi Hadiah Lebaran untuk Orang Tua, Belanja Murah di Lebaran Sale Blibli!

Kandungan Punicalagin yang terdapat pada buah berwarna merah terang ini merupakan salah satu kandungan yang memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan jantung kita.

Zat yang bisa menjaga bagian arteri didalam jantung bekerja secara mudah, dan memiliki kemampuan untuk mengurangi penyakit peradangan di lapisan pembuluh darah.

peradangan pembuluh darah ini merupakan salah satu penyebab dari aterosklerosis yang merupakan penyebab utama adanya penyakit jantung.

2. Menstabilkan kadar gula darah

dalam buah delima itu terdapat kandungan fruktosa dengan kandungan fruktosa itu mampu secara alami menstabilkan kadar gula darah didalam tubuh.

3. Perlindungan dari kanker

Memakan buah delima secara teratur mampu mengurangi radikal bebas yang terjadi didalam tubuh. buah delima mengandung akan antioksidant yang cukup tinggi Antioksida yang tinggi mampu mengontrol radikal bebas yang masuk kedalam tubuh.

Dan dapat merangsang kerja sel darah putih guna akan menetralkan racun.

BACA JUGA:  7 Rekomendasi Hadiah Lebaran untuk Orang Tua, Belanja Murah di Lebaran Sale Blibli!

4. Mencegah anemia

kekurangan sel darah merah merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita .

zat besi yang sangat tinggi didalam buah delima merah mampu akan secara baik mengatasi kekurangan sel darah merah didalam tubuh nanti tubuh akan menjadi lebih seger dan juga bugar.

5. Anti penuaan pada kulit

Penuaan merupakan salah satu masalah yang banyak dihawatirkan oleh para perempuan. Didalam buah berwarna merah anda bisa mendapati kandungan yang bisa menjaga dari penuaan.

Tapi dibalik manfaat nya yang sangat banyak terdapat bahaya mengkonsumsi buah delima

1. Reaksi alergi dan sensitivitas kulit

Tidak ada bahaya buah delima jika kita mengonsumsinya dengan jumlah yang wajar. lain halnya jika kita memiliki alergi khusus yang dapat memicu efek samping buah delima.

Gatal-gatal (bahkan sampai mata)
Bentol
Terjadi pembengkakan
Hidung berair
Iritasi di tenggorokan
Sakit perut
Napas pendek atau sesak napas
Pembengkakan pada tenggorokan
Syok anafilaksis (reaksi alergi berat).

BACA JUGA:  7 Rekomendasi Hadiah Lebaran untuk Orang Tua, Belanja Murah di Lebaran Sale Blibli!

2. Ekstrak buah delima bisa saja berbahaya bagi kesehatan ibu hamil

Buah delima pada umumnya aman untuk ibu hamil dan menyusui jika dikonsumsinya dalam jumlah yang wajar wajar aja . Akan tetapi kemungkinan bahaya disaat mengonsumsi bentuk lain dari buah misalnya ekstrak buah delima bagi ibu hamil dan menyusui karena keamanan yang belum terjamin seutuhnya.

3. Dapat menyebabkan keracunan

Buah delima juga bisa berasal dari konsumsi akar batang dan cangkangnya. Karena berbagai bagian buah delima itu mengandung zat beracun bisa aja menyebabkan keracunan saat tertelan dalam jumlah tertentu.

4. Bisa menyebabkan penyumbatan usus pada penderita penyakit sembelit kronis

Biji delima sepenuhnya aman untuk dimakan Namun bijinya berpotensi menyumbat saluran pencernaan Anda jika dikonsumsi secara berlebihan jika Anda memiliki gangguan pencernaan berupa penyakit konstipasi kronis.

Desi Dwi Astuti
Mahasiswi Keperawatan Universitas Binawan