Kisah Sukses Sabrina & Sarah Soewatdy di Industri Properti Teknologi

DEPOKPOS – Perjuangan Kartini terus menjadi inspirasi wanita Indonesia untuk berkembang dan menciptakan inovasi baru untuk kemajuan bangsa. Walaupun sosoknya telah tiada, namun semangat yang dimilikinya berhasil melahirkan ‘Kartini Masa Kini’ yang inspiratif dan tak kalah hebat.

Sabrina Soewatdy dan Sarah Soewatdy menjadi contoh sukses wanita Indonesia dalam memberikan kontribusi yang nyata kepada bangsa. Melalui Rukita, dua kakak beradik itu berhasil menciptakan solusi hunian sewa jangka panjang dengan layanan yang menyeluruh dan bebas ribet.

Keberhasilan mereka pun membuktikan bahwa wanita Indonesia mampu untuk menjadi pemimpin yang berhasil di era modern saat ini. Terlebih, apa yang dilakukannya juga mempunyai dampak nyata untuk menjawab permasalahan hunian bagi masyarakat, khususnya kaum urban.

Bersama Menggali Permasalahan Hunian Generasi Muda untuk Menghadirkan Solusi Konkret

Setelah berkarya di bidang arsitektur, desain interior, dan pembangunan real-estate dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di New York & Jakarta, Sabrina Soewatdy yang meraih gelar Master of Architecture Interior (MArch) dari University of California Los Angeles memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. Satu hal yang terbesit dalam benak Sabrina, yakni bagaimana memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia.

BACA JUGA:  Deliveree Raih Penghargaan Penyedia Jasa Truk Terbaik pada Survei Bisnis DetikLogistik 2024

Sekembalinya ke Indonesia, bersama Sarah Soewatdy mereka melakukan penggalian riset permasalahan-permasalahan apa saja yang dihadapi generasi muda saat itu. Mereka berkeliling Jakarta dan ternyata menemukan bahwa ‘keterbatasan hunian berkualitas’ menjadi salah satu permasalahan nyata yang dihadapi oleh generasi muda di ibu kota saat ini.

Ketersediaan hunian yang terbatas, tingginya harga properti, serta perjalanan ke kantor di kota-kota besar di Indonesia yang tidak efisien secara biaya dan waktu menjadi masalah utama yang berusaha dipecahkan oleh kehadiran Rukita.

“Apakah ini semua masalah yang akan terus kita hadapi di masa depan? Movement seperti apa yang bisa menjawab kebutuhan hunian yang nyaman bagi kaum Milenial di masa depan? ” ujar Sabrina.

BACA JUGA:  Telkomsel Sisihkan Rp1.000 dari Tiap Pembelian Paket Super Seru untuk Renovasi SD

Sabrina menjelaskan bahwa sewa apartemen di Indonesia membutuhkan pembayaran di muka sebesar 6-12 bulan, tergolong mahal bagi 80% masyarakat Indonesia yang hidupnya bergantung dari pendapatan bulanan. Belum lagi, mereka yang memilih hunian di pinggiran kota, harus bergelut dengan masalah transportasi, di mana 41% commuters di Jakarta menghabiskan 1-3 jam untuk satu kali perjalanan.

“Sementara, biaya dengan kendaraan pribadi tiga kali lebih mahal dari transportasi umum. Dan beragam problema hunian yang dihadapi generasi muda saat ini tentu membutuhkan solusi konkret,” lanjutnya.

Menjawab permasalahan tersebut Sabrina dan Sarah akhirnya menghadirkan Rukita, proptech yang menyediakan hunian sewa jangka panjang berkualitas dengan solusi pelayanan menyeluruh dan beragam inovasi untuk generasi muda di seluruh Indonesia.

Dengan tagline “Home That Grows With You”, Rukita berupaya menjadi perusahaan proptech Indonesia terdepan dengan terus menambahkan beragam lini produk terpadu yang siap menemani generasi muda Indonesia di setiap fase kehidupannya.

BACA JUGA:  Toko Kopi Tuku Satukan Tradisi Indonesia dengan Semangat Korea

“Ke depannya, kami ingin Rukita menjadi superapp di ranah proptech. Dan kami ingin membuka peluang lebih luas kepada masyarakat, terutama pemilik properti untuk bisa menikmati passive income. Dengan layanan end-to-end, kami siap melayani para pemilik properti untuk mengembangkan bisnis mereka. Di mana, banyak sekali aset-aset menganggur (idle) yang sebenarnya dapat dikelola dengan baik menjadi bisnis properti menjanjikan,” ungkap Sarah.

Menjadi Pemimpin Wanita di Tengah Industri Teknologi yang Didominasi Pria

Berdasarkan data Bps.go.id di tahun 2022, proporsi perempuan di posisi kepemimpinan setara manajer di seluruh Indonesia sebesar 32,26 persen yakni meningkat sejak 5 tahun ke belakang yang hanya sebesar 26,56 persen. Sementara, di kota besar seperti Jakarta proporsi kepemimpinan perempuan setara manajer yakni 37,21 persen, meningkat cukup signifikan dari proporsi di tahun sebelumnya di 2021 yakni 33,15 persen.