Negara Tanpa Visi Pembinaan Generasi

Oleh: Endah Ratnasari, Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok

Budaya asing datang yang merusak generasi difasilitasi, sementara pembinaan untuk menjadi generasi seperti Muhammad al-Fatih  malah dieksekusi. Maka, fobia Islam menjadi istilah yang tepat untuk negeri ini padahal jumlah kaum Muslimnya terbanyak. Hembusan angin fitnah yang kencang mengenai image Islam buruk pun telah tertancap dalam di benak kaum Muslim saat ini.

Bacaan Lainnya

Berbagai cara pun telah disiapkan para penjajah agar generasi kita semakin jauh dari Islam. Salah satunya konser girl band asal dari Korea yang baru saja manggung di stadion Gelora Bung Karno yang penuh kemegahan.

Bahkan, sebanyak 70 ribu penonton memadati kawasan tersebut. Untuk menonton konser ini para fans harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Pasalnya, harga tiketnya kisaran Rp1jt hingga Rp3jt-an. Terlebih mereka juga tidak hanya menjual tiket saja tapi ada alat-alat penunjang keseruan saat menonton konser, seperti lightstick hingga aksesoris lainnya yang tidak murah.

Berdasarkan penelusuran Tim CNBC di akun Twitter @nctzenbase, beberapa netizen sempat menceritakan jumlah pengeluaran untuk menonton konser K-Pop. Ada yang tembus Rp4 juta, Rp5 juta, hingga Rp9 juta. Tentunya, pengeluaran itu semakin besar ketika penontonnya tinggal di luar kota. Bukankah ini angka yang fantastis untuk hanya sekadar untuk hiburan saja? Miris tentunya, di tengah kemiskinan yang ekstrim, sebagian anak muda dengan mudah mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya untuk hiburan.

Lihatlah di sisi lain masih ada saudara-saudara kita yang tidak bisa sekolah, tidak bisa makan, tidak memiliki rumah dan masih banyak yang membutuhkan. Tapi tetap saja konser ini pun difasilitas oleh pemerintah. Pasalnya, selain pengusaha, pemerintah pun setidaknya akan meraup keuntungan juga. Mereka menikmati semua kemegahan dan kemewahan tanpa melihat penderitaan rakyat kecil.

Sungguh miris, di tengah persoalan bobroknya generasi, dalam segala aspeknya, negara justru memfasilitasi konser yang berakar dari budaya luar. yang berpotensi menambah rusaknya generasi. Sungguh berbeda sikap pemerintah terhadap berbagai kebaikan yang ditampilkan pemuda, contohnya saja tak ada apresiasi dari pemerintah ketika sebagian pemuda melakukan aksi membaca Al-Qur’an di sepanjang Malioboro, bahkan aktivis rohis malah dicap teroris.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait