DEPOKPOS – Junk Food menjadi makanan yang sangat digemari oleh sebagian orang, seperti anak-anak hingga dewasa sekalipun. Bentuk makanan junk food kebanyakan memang sangat menggugah selera dan meningkatkan nafsu makan bagi penikmatnya.
Istilah junk food adalah makanan yang diolah dan disajikan secara instan. Kecepatan inilah yang menjadi alasan sebagian orang memilih untuk mengkonsumsi junk food. Apalagi bagi orang-orang yang memiliki waktu sedikit hanya untuk sekedar makan. junk food menjadi pilihan mereka.
Siapa yang tidak tergoda dengan gurihnya kentang goreng, lezatnya hamburger dan nikmatnya pizza. Godaan ini menjadikan orang-orang tidak sadar sudah mengkonsumsi dalam jumlah yang tentunya tidak sedikit.
Namun, hal ini harus segera dibatasi secepatnya. Mengapa? Kandungan yang terdapat dalam junk food minim akan gizi dan tinggi lemak jenuh, gula, sodium yang terdapat pada bumbu makanan tersebut.
Maka dari itu, jika tetap mengkonsumsi makanan ini terus menerus akan berdampak pada kesehatan tubuh jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut dampak dari konsumsi junk food berlebihan beserta penjelasannya yang harus diketahui:
Menaikan Berat Badan
Kandungan kalori dan lemak pada junk food dinilai cukup tinggi. Konsumsi junk food dalam jumlah banyak dapat meningkatkan berat badan secara cepat sehingga menyebabkan perut buncit dan obesitas.
Kandungan lemak tinggi yang menimbun di dalam tubuh dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit kolesterol.
Resiko Gangguan Pencernaan
Jumlah kalori pada junk food ternyata lebih banyak dibandingkan dengan nutrisinya. Resiko gangguan pencernaan pun tidak dapat dihindarkan bagi para penikmat junk food, seperti iritasi pada usus dan gastroesophageal reflux (GERD).
Terlebih pada junk food yang digoreng, minyak yang terkandung dalam makanan tersebut akan tertimbun di lapisan perut sehingga produksi asam pada tubuh akan meningkat. Kurangnya serat pada makanan ini juga dapat menjadi pemicu masalah pencernaan, seperti wasir dan sembelit.
Resiko Gangguan Pernapasan
Kandungan kalori berlebih pada junk food dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara drastis. Jika angka berat badan berada di atas normal maka tubuh akan mengalami sesak napas dan beresiko terhadap penyakit asma.
Sesak nafas timbul akibat dari tekanan jantung dan paru-paru. Rasa sesak ini dapat dirasakan saat berjalan, berolahraga, naik turun tangga dan melakukan gerakan aktivitas cukup berat lainnya.
Meningkatkan Tekanan Darah dan Gula Darah
Peningkatan tekanan darah dalam tubuh diakibatkan banyaknya garam dan minyak yang terkandung dalam junk food. Selain itu, juga akan terjadinya penumpukan plak pada pembuluh darah arteri (aterosklerosis).
Bukan hanya tinggi kalori, nilai gizi seperti zat karbohidrat lebih tinggi dibandingkan dengan serat. Tubuh sangat mudah mencerna karbohidrat menjadi glukosa sehingga gula darah pun akan meningkat.
Jika hal ini menjadi kebiasaan terus menerus, maka kerja insulin dalam tubuh akan terganggu. Kerja insulin yang terganggu akan meningkatkan gula darah tubuh yang beresiko terhadap penyakit obesitas dan diabetes tipe 2.
Pengeroposan Tulang dan Gigi
Karbohidrat dan gula yang terkandung pada junk food meningkatkan keasaman mulut. Mulut yang terlalu asam dapat menyebabkan enamel (lapisan pelindung) gigi pecah. Hilangnya enamel gigi dapat menjadi sarang bakteri untuk menetap dan membuat gigi berlubang.
Selain itu, kegemukan yang merupakan dampak dari makanan junk food akan mengurangi kepadatan tulang dan tulang akan mudah rapuh. Tulang yang rapuh tidak dapat menahan beban tubuh dari batas normal sehingga berisiko jatuh dan mengalami patah tulang.
Muhammad Yahya