Efektifitas Birthing Ball dalam Persalinan

Efektifitas Birthing Ball dalam Persalinan

Birthing ball merupakan bola latex dengan ukuran 65 – 75cm dan didesain tidak licin, sehingga aman digunakan oleh ibu hamil dan ibu bersalin.

DEPOK POS – Saat ini ibu hamil, terutama yang sudah hamil paling lama, mencari pengetahuan terbaru tentang metode yang mengurangi rasa sakit saat persalinan, mempercepat proses persalinan dan mendapatkan bantuan yang Aman.

Menurut data Asean Statistical Yearbook 2014, angka kematian wanita khususnya ibu hamil di Indonesia menempati urutan ketiga di ASEAN setelah Laos dan Myanmar. Faktor yang berkontribusi terhadap AKI termasuk perdarahan (30,1%), hipertensi (26,9%), infeksi (5,6%), persalinan lama (1,8%), keguguran (1,6%), dan kematian, lainnya (3,5%).

Bacaan Lainnya

Menurut data di atas, persalinan lama merupakan salah satu faktor penyumbang angka kematian ibu hamil di Indonesia dengan persentase yang cukup kecil (Kemenkes RI, 2014).

Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, banyak cara yang bisa digunakan untuk menghindari persalinan lama. Salah satu metode untuk mempercepat tahap pertama persalinan adalah penggunaan bola bersalin. Birthing ball merupakan bola latex dengan ukuran 65 – 75cm dan didesain tidak licin, sehingga aman digunakan oleh ibu hamil dan ibu bersalin.

BACA JUGA:  Ide Menu Sahur Sehat dan Praktis

Tujuan dari terapi birthing ball adalah, salah satunya adalah mengendurkan ligamen atau otot di sekitar panggul, meningkatkan proses pencernaan, dan mengurangi rasa sakit di pinggang, selangkangan, vagina dan sekitarnya. (Aprilia, 2011)

Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Bola Persalinan

Indikasi : Ibu bersalin mengalami nyeri, pembukaan memanjang lebih dari 2 jam setiap pembukaan, penurunan kepala bayi memanjang

Kontraindikasi : Presentasi janin buruk, perdarahan antepartum, ibu hamil dengan hipertensi, penurunan kesadaran.

Alat dan Bahan yang akan digunakan :

1. Bola

Ukuran bola bola menyesuaikan dengan tinggi badan ibu hamil.
• Ibu hamil dengan tinggi badan ; 160-170cm menggunakan bola dengan diameter 55-65cm.
• Ibu hamil dengan tinggi badan 170cm cocok memakai bola dengan diameter 75cm.

2. Kasur/Kursi/Bantal atau bantalan lembut

3. Lingkungan

Lingkungan yang nyaman dan mendukung dengan pencahayaan yang cukup mendorong pengurangan stres pada ibu. Pastikan lantai yang digunakan untuk terapi bola bersalin tidak licin. Privasi ruangan membantu ibu hamil untuk termotivasi dalam latihan tarian kelahiran. Dengan lingkungan yang mendukung maka efektifitas latihan ini dapat dioptimalkan, yaitu rasa sakit yang dirasakan ibu berkurang atau bahkan hilang sehingga ibu dapat fokus pada kelahiran bayinya.
4. Peserta Diklat
Peserta diklat adalah ibu-ibu yang akan bersalin dan mengalami nyeri menjelang persalinan. Ibu diharapkan berolahraga dalam kondisi tidak lelah dan tidak dalam keadaan cemas akibat nyeri yang hebat. Jika ibu lelah, energi akan lebih banyak terkuras dan ia akan mengalami kelelahan saat mengejan. Kegelisahan membuat ibu sulit untuk fokus pada penghilang rasa sakit.

BACA JUGA:  Keju KRAFT Hadirkan Tips Makanan Lezat Bernutrisi di Bulan Ramadhan

Teknik Melahirkan Bola dan Cara Duduk

1. Di Atas Bola

• Duduk di atas bola seolah-olah Anda sedang duduk di kursi dengan kaki sedikit terbuka untuk menyeimbangkan tubuh Anda di atas bola.
• Dengan tangan di pinggul atau lutut, gerakkan pinggul ke kiri dan kanan mengikuti aliran bola yang menggelinding. Ulangi minimal 2 x 8 hitungan.
• Pertahankan tangan Anda di pinggul, ayunkan pinggul ke depan dan ke belakang mengikuti aliran bola yang menggelinding.
• Ulangi minimal 2 x 8 hitungan. Saat masih duduk di atas bola, putar pinggul searah jarum jam dan sebaliknya seperti dalam lingkaran.
• Kemudian lakukan gerakan pinggul seperti spiral bolak-balik. Berdiri bersandar pada bola. Letakkan bola di kursi. Berdiri dengan kaki sedikit terbuka dan condongkan tubuh ke depan di atas bola seolah-olah Anda sedang memeluknya. Lakukan gerakan ini selama 5 menit. Berlutut dan bersandar pada bola.

BACA JUGA:  5 Resep Menu Sahur Praktis untuk yang Suka Telat Bangun

2. Letakkan bola di tanah.

• Tubuh condong ke depan pada bola seolah-olah sedang memeluk bola. Sambil tetap dalam posisi pelukan, gerakkan tubuh ke kiri dan ke kanan mengikuti aliran bola yang menggelinding.
• Sambil memegang bola, minta pasangan Anda untuk memijat lembut atau memberikan tekanan pada punggung bagian bawah.
• Lakukan ini selama 5 menit
• Jongkok melawan bola Letakkan bola di dinding atau papan belakang.
• Ibu duduk di lantai dalam posisi jongkok dengan punggung atau ditopang oleh bola. Masukkan latihan pernapasan dalam posisi ini. Lakukan ini selama 5-10 menit.

 

 *Anisa Kusherawati, Mahasiswi D3 Kebidanan Universitas Binawan.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait