Bagaimana Seharusnya Protokol Kesehatan pada Toko?

Pandemi Covid-19 merupakan fenomena baru di tahun 2020. Sudah hampir satu tahun pandemi ini melanda seluruh dunia. Akibat adanya pandemi Covid-19 ini, beberapa sektor usaha dan bisnis menjadi terdampak dan harus dibatasi pelaksanaannya. Namun, sektor usaha dan bisnis tidak bisa selamanya terbatas hanya berjualan via online saja. Oleh karena itu, dengan adanya new normal, para pengusaha mulai membuka kembali toko konvensional atau offline store mereka. New normal merubah pola aktivitas masyarakat, dengan harus mentaati protokol kesehatan sehingga dibukanya offline store ini tetap harus mengutamakan protokol kesehatan yang ketat.

Berikut merupakan macam-macam protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh pengusaha ketika akan membuka kembali  offline store mereka. Protokol kesehatan yang diterapkan ini bersifat wajib dan apabila ada store yang tidak menerapkan prokol kesehatan dengan baik, akan dikenakan sanksi ataupun denda.

Protokol kesehatan yang perlu diterapkan pada offline store diantaranya adalah:

1. Melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala

Penyemprotan disinfektan dilakukan guna menghindari penyebaran virus corona di dalam offline store karena store nantinya akan dikunjungi oleh pembeli dari luar, sehingga penyemprotan disinfektan secara berkala harus dilakukan, agar pembeli dan karyawan sama-sama nyaman berada di store dan terjaga kebersihannya.

2. Melakukan screening suhu tubuh

Screening tubuh dilakukan tidak hanya pada pengunjung toko melainkan karyawan yang bekerja di dalam toko juga harus dilakukan screening sebagai informasi kepada pengunjung tokoe bahwa karyawan yang bekerja sudah terkontrol kesehatannya, dilihat dari suhu tubuh yang normal. Sehingga pengunjung bisa mengunjungi toko dengan nyaman.

3. Menyediakan hand-sanitizer dan tempat cuci tangan

Hand-sanitizer wajib disediakan didalam store, maupun didepan pintu masuk store. Atau bisa juga disediakan tempat cuci tangan didepan store agar pengunjung bisa mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki store sehingga dapat terjaga kesehatannya.

4. Wajib memakai masker dan face shield

Untuk pengunjung dan karyawan toko wajib menggunakan masker ketika berada di area toko. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui droplet ketika pengunjung atau karyawan sedang berbicara satu sama lain.

5. Melakukan physical distancing

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 didalam toko, maka toko harus memasang batasan untuk pengunjung ketika sedang mengantri didalam toko. Kemudian, toko juga harus membatasi jumlah pengunjung agar pengunjung tidak terlalu berdesak-desakan didalam toko. Kapasitas pengunjung yang disarankan berkisar 50% dari kapasitas normal.

6. Mengurangi pembayaran tunai

Uang tunai bisa menjadi salah satu cara penyebaran Covid-19 dikarenakan uang tunai sudah banyak berpindah tangan dan tidak terjamin kebersihannya. Oleh karena itu, alangkah lebih baik untuk menggunakan pembayaran non-tunai, seperti debit, kredit, atau aplikasi pembayaran non-tunai lainnya.

7. Mengawasi kesehatan karyawan dengan ketat

Salah satu persiapan yang harus dilakukan untuk membuka offline store di era new normal ini adalah dengan terlebih dahulu menjamin kesehatan karyawan karena karyawan akan berhadapan langsung dengan pengunjung. Ketika ingin membuka offline store, karyawan harus menjalani tes Covid-19 yang disediakan Pemerintah dan secara rutin dilakukan screening suhu tubuh sebelum bekerja. (Kareem RezaKareem Reza/LSPR)