Ikuti Protokol Kesehatan, Gerbang Betawi Gelar Raker II Secara Virtual

JAKARTA – Di tengah Pandemi Covid-19, Gerakan Kebangkitan Betawi (Gerbang Betawi) menggelar Rapat Kerja (Raker) II via zoom, Sabtu (12/9/2020). Raker yang bertemakan “Saatnya Gerakan Kebangkitan Betawi Memimpin Perubahan Masyarakat Betawi” diikuti oleh sejumlah Pengurus Gerbang Betawi.

Ada beberapa agenda yang dibahas dalam Raker Gerbang Betawi II, yakni: Evaluasi Kinerja, Restrukturisasi Organisasi, dan Penyusunan Program Kerja. Acara dimulai dengan melantunkan ayat Suci Al Qur’an dan Saritilawah, dilanjutkan menyanyikan lagu Mars Gerbang Betawi.

Raker Gerbang Betawi dibuka oleh Direktur Eksekutif Gerbang Betawi, dr. H. Ashari, dilanjutkan Pidato Kebudayaan “Perang Budaya Tiada Henti” oleh dr. Chairil Anwar. Sesi berikutnya, Rapat Pleno (membahas Restruktur Organisasi dan Program). Acara ditutup dengan Peluncuran Website Gerbang Betawi, www.gerbangbetawi.com.

BACA JUGA:  Rp22 Miliar untuk Perbaikan Rumah Dinas Gubernur DKI, Ini Kata Heru Budi

Dalam sambutan Raker Virtual, Direktur Eksekutif Gerbang Betawi, dr. H. Ashari, Sabtu (12/9/ 2020), mengatakan, Allah Swt yang memungkinkan kita bisa menggelar Rapat Kerja atau Raker Gerbang Betawi, di tengah pandemi Covid-19 yang dalam banyak hal, mengubah kebiasaan-kebiasaan hidup kita, menjadi lebih terbatas.

“Sudah enam bulan kita seolah hidup dalam ketidak-pastian. Kehidupan kita seolah berada di antara kecemasan dan harapan. Kita seperti berjalan di lorong panjang yang gelap tidak berujung,” kata Bang Ashari,

Dikatakan dr. Ashari, makin maju peradaban manusia, makin canggih ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, makin unik juga karakter virus. Dan COVID 19 telah menyeret dunia ke bibir jurang krisis kesehatan yang dahsyat. Terutama karena dampak ikutannya secara sosial, ekonomi, dan politik.

BACA JUGA:  Tari Topeng Betawi: Tradisi Seni Teater Pertunjukkan Masyarakat Betawi

“Berbagai negara dan bangsa di berbagai belahan dunia, bahkan yang mempunyai sistem layanan kesehatan yang maju, dilengkapi dengan teknologi yang mutakhir, juga mengalami persoalan yang nyaris sama.”

Lebih lanjut, dr. Ashari mengatakan, Protokol Covid-19, secara hikmah dapat dipahami sebagai cara Allah untuk mengingatkan kembali kita untuk menjalani kehidupan sungguh bersih lahir dan batin, sehat jasmani dan ruhani. Seimbang dalam menjalankan kewajiban utama manusia untuk beribadah sebagai bagian dari upaya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, dan terbebas dari malapetaka.

“Protokol Covid-19 secara hikmah juga dapat dipahami sebagai cara Allah mengingatkan agar manusia kian mendekat kepadanya, kian intens melakukan hubungan dengan-Nya. Jauh dari kerumunan yang lebih banyak menimbulkan kemudharatan.”

“Pandemi Covid-19 bisa juga dipahami sebagai peringatan, agar kita tidak menjadi umat kerumunan, melainkan menjadi umat yang kukuh dalam integralitas yang sesungguhnya.”

BACA JUGA:  Silat Betawi: Tradisi Maen Pukulan Masyarakat Betawi

Selama masa pandemi, kata dr. Ashari, kita disadarkan tentang perkembangan peradaban, perkembangan era, yang dengan kemajuan ilmu dan pengetahuan manusia dapat berhubungan satu dan lainnya melalui realitas sosial kedua dunia digital dan virtual. Kesemuanya hanya akan mungkin mampu dinikmati bila kita sehat lahir dan batin. (Adhes Satria)