Potensi Bisnis Syariah di Kancah Industri

Bisnis berbasis syariah seringkali lebih mendatangkan rasa aman dan nyaman bagi penggunanya. Adanya ketentuan akad yang jelas serta produk yang terjamin, mampu memberikan kualitas tersendiri bagi konsumen produk bisnis syariah. Kenyataan berbicara, ekonomi serta usaha yang berbasis syariah mampu bertahan terhadap terjangan krisis ekonomi. Kelompok-kelompok usaha kecil mampu bertahan dan bahkan bangkit meraih kesuksesan.

Bisnis syariah dilirik oleh pelaku bisnis konvensional sebagai pusat pembelajaran pengembangan industri syariah. Namun, karena induk dari perbankan syariah sama dengan perbankan konvensional yaitu Bank Indonesia, sehingga laju pertumbuhan perbankan syariah tidak sebandingkan dengan perbankan konvensional.

Hal ini pun berdampak pada pertumbuhan industri keuangan syariah di Kota Batam. Bukan hanya bisnis lembaga keuangan syariah yang berkembang, tapi juga industri lainnya seperti kuliner, kosmetik, farmasi, hiburan dan pariwisata berbasis syariah. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi produk-produk syariah di kota Batam yang terbuka luas untuk digali dan dikembangkan.

Bisnis syariah tidak hanya dianut oleh kelompok pengusaha kecil dan perorangan. Pengusaha besar dan bahkan lingkup pemerintah mulai melirik bisnis syariah. hal ini dapat kita lihat dari banyaknya usaha syariah yang berdiri di bawah bendera naungan mereka.

BACA JUGA:  Membangun Keuangan yang Kuat: 5 Langkah Mudah Menuju Kebebasan Finansial

Saat ini dunia industri di kota Batam sudah mulai menaruh harapan besar kepada bank syariah. Pasalnya terjadi peningkatan cukup signifikan hingga 59 persen. Menurut catatan BI, total pembiayaan kredit yang diperoleh lewat sektor industri pengolahan mencapai Rp 103 miliar.

Kemudian total peningkatan terbesar untuk pembiayaan kredit berikutnya adalah pada sektor akomodasi dan makan minum. Peningkatannya mencapai 42 persen dengan total pembiayaan mencapai Rp 19 miliar. Hal ini mengindikasikan minat masyarakat menabung di bank syariah cukup tinggi. Kepercayaan itu semakin didorong oleh tingkat kredit macet yang rendah. Berdasarkan data BI, tingkat Non Performance Financial (NPF) di perbankan syariah Kepri hanya 1,10 persen.

Konsep Dual Banking, konvensional dan syariah memberikan alternatif baru kepada masyarakat. Kepercayaan perusahaan kepada syariah semakin meningkat. Karena sistem bagi hasil yang menjadi konsep syariah tidak terpengaruh sama sekali oleh keadaan ekonomi yang sering berubah.

Konsep yang disebut Murabahah tersebut sangat menguntungkan nasabah dan bank. Dan saat merugi sekalipun bank ikut juga mengalami nasib yang sama. Karena konsep ini berawal dari akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

BACA JUGA:  Hati-Hati Bangun Tangga di Rumah, Ini Pedomannya!

Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan bank melakukan pembelian barang setelah ada pesanan dari nasabah. Dalam perbankan, murabahah selalu dilakukan dengan cara pembayaran cicilan. Dan cicilan tetap sama tidak berubah-ubah. Tetap sesuai dengan kesepakatan di awal. Bank syariah juga mengharamkan bunga sehingga sangat cocok bagi kalangan masyarakat yang memiliki idealisme tinggi soal ini.

Selain itu, produk ATM syariah sudah bisa dipakai di ATM manapun. Dan dengan pengembangan teknologi yang semakin baik, bank syariah di kota Batam sudah hampir setara dengan bank konvensional.

“Salah satu wacana dari Komite Nasional Bank Syariah adalah menghimpun dana masyarakat dari lembaga zakat untuk disalurkan kembali ke masyarakat. Skema ini akan segera dijajaki dan konsepnya akan dibuat lebih baik lagi.” terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raizal Eka Putera.

BACA JUGA:  Membangun Keuangan yang Kuat: 5 Langkah Mudah Menuju Kebebasan Finansial

Semakin maraknya bisnis syariah, sangat membantu para pelaku ekonomi dari kalangan rakyat kecil. Karena dalam sistem Islam, keuntungan harus dirasakan oleh kedua belah pihak tidak berdasarkan jumlah modal yang dimiliki. Sistem dalam bisnis syariah pun menganut paham saling menolong, bukan sebaliknya pemodal besar menindas pelaku bisnis kecil. Sehingga para pelaku bisnis kecil punya peluang untuk meningkatkan usahanya, bahkan bisa jadi sejajar dengan pemilik modal besar, bukan suatu hal yang mustahil.

Di kota Batam yang terkenal dengan berbagai usaha yang maju bahkan banyaknya bekerjasama dengan negara luar membuat perjalanan untuk mengenalkan bisnis syariah ke masyarakat masih panjang. Pemahaman masyarakat tentang konsep syariah serta nilai-nilai lebih dalam bisnis syariah masih berkembang dan belum mencapai taraf maksimal. Walaupun demikian, masyarakat harus tetap optimis untuk terus membangun bisnis syariah.
Semakin berkembangnya bisnis produk berbasis syariah di kota Batam diharapkan mampu membuka mata masyarakat mengenai manfaat produk syariah yang mampu memberikan rasa aman dan tentram, dan tentunya lebih berkah.