Masyarakat Indonesia sudah pasti tahu apa itu pete atau petai. Namun, belum tentu semua orang gemar mengonsumsi petai. Petai cenderung dihindari karena memiliki bau yang cukup mengganggu ketika dimakan. Selain itu, rasa pada petai pun cenderung pahit. Tapi siapa sangka, dibalik rasa pahit dan aromanya yang kurang mengenakan, petai memiliki berbagai manfaat lho.
Petai memiliki kandungan yang baik untuk tubuh. Bahkan, diketahui petai menjadi sumber antioksidan alami. Menurut peneliti dari National University of Singapore, petai memiliki kandungan zat phenolic yang tinggi, dinilai lebih tinggi dibanding sayuran lain. Kandungan vitamin C juga terdapat pada bijinya. Ditambah vitamin A, B6, dan B12, potassium serta zat besi juga terkandung pada petai.
Petai atau juga parkia speciosa memiliki kemampuan dalam mengatasi depresi. Hal ini disebabkan oleh kandungan triptofan pada petai, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin yang mampu membuat tubuh menjadi rileks serta memperbaiki mood. Selain itu, survey yang dilakukan oleh MIND, menyebutkan bahwa di antara pasien penderita depresi, banyak dari mereka merasa lebih baik setelah makan petai.
Petai juga dikabarkan sangat baik untuk mengatasi tekanan darah. Lebih dari itu, petai dipercaya mampu menurunkan risiko stroke. Hal ini tentu karena petai memiliki kandungan kalium yang tinggi. Riset yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine menyebutkan bahwa memasukan petai dalam makanan sehari-hari akan menurunkan risiko kematian karena stroke 40%.
Petai juga berguna untuk para penderita anemia. Hal ini dikarenakan Kandungan zat besi yang tinggi pada petai bermanfaat untuk menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.