Iklan Rokok yang Mempengaruhi Menjadi Perokok

Sudah bukan hal yang asing lagi bagi kita tentang rokok. Jumlah perokok aktif di indonesia terus meningkat setap tahunnya dengan orang dewasa dan remaja laki-laki. Para perokok aktif di indonesia menjadi semakin mengkhawatirkan karena perokok aktif menyumbang banyak kematian yang disebabkan oleh rokok.

Mirisnya perokok aktif di Indonesia bukan hanya dari kalangan dewasa tetapi remaja juga terjadi peningkatan pada tiap tahunnya. Seperti dilansir dari kemenkes bahwa usia antara 15-19 tahun telah meningkat dua kali lipat dari 12,7% ( tahun 2001) menjadi 23,1% ( pada 2016).

Bacaan Lainnya

Meningkatnya perokok aktif pada remaja diketahui memilki beberapa faktor yaitu,

Lingkungan

Lingkungan menjadi pengaruh utama yang menyebabkan remaja menjadi perokok aktif. Khususnya lingkungan pertemanan, karena teman bermain sangat berpengaruh dalam seseorang berperilaku,bersikap dan berkembang.

Keluarga

Keluarga menjadi contoh nomer satu yang selalu dilihat oleh seorang anak. Anak – anak mencoba mencontoh apa yang dia lihat saat pertama kali. Seorang ayah yang menjadi perokok biasanya sering merokok di rumah yang bisa dilihat oleh seorang anak.

Stress

Saat sedang banyak pikiran seseorang akan melampiaskan kemarahan dan ketidaknyamanan di dalam diri mereka oleh sesuatu. Sesuatu itu bisa positif atau negatif, tapi banyak remaja yang melampiaskan tekanan pikiran mereka dengan merokok.

Media

Di zaman sekarang media mudah untuk diakses dari berbagai jangkauan. Salah satu yang sering dilihat oleh banyak orang adalah iklan, iklan sangat dekat sekali dan berpengaruh pada seseorang. Iklan tentang rokok mendominasi pada segala aspek, banyak baliho di jalan tentang rokok, sponsor dari rokok, iklan di tv tentang rokok yang masih di tayangkan. Media seperti iklan itu sangat mempengaruhi para remaja menjadi tertarik tentang rokok.

Iklan rokok

Remaja di zaman sekarang menjadi sangat aktif di social media, mereka dapat mengakses dengan mudah apapun yang mereka cari. Remaja tanpa adanya pengawasan dari orang tua tidak akan memilah milih apa yang baik mereka lihat dan mereka dengar. Remaja cenderung memilki ketertarikan tentang apa yang mereka aggap keren dan kekinian.

Iklan yang didominasi oleh rokok menjadi iklan yang sering muncul. Tidak hanya iklan melalui social media, iklan rokok juga sering terpasang di baliho jalan dan pada saat ada event besar. Pengaruh iklan rokok sangat tidak baik bagi para remaja yang melihatnya karena mempengaruhi mereka agar membeli rokok.

Peningkatan pada jumlah perokok aktif yang ada di indonesia menjadi konsentrasi khusus pemerintah dalam mengurangi peningkatan perokok aktif di usia remaja. Hasil Survei Indikator Kesehatan Nasional ( Sirkesnas ) 2016 memperlihatkan angka perokok remaja laki -laki 54,8%. Target indikator Rencana Pembangunan Mengengah nasional terkait upaya menurunkan prevalensi perokok remaja usia 18 tahun, dari status awal 7,2% tahun 2013 menjadi 5,4% pada tahun 2019 ( kemenkes.go.id).

Upaya penurunan perokok pada remaja tidak mudah, akan tetapi pemerintah menekankan agar menurun dengan stabil tidak terus naik yang menjadi perokok saat usia remaja. Penurunan remaja menjadi perokok cukup sulit karena penjualan rokok yang secara bebas, murah, dan mudah didapat membuat sulit untuk mengkontrol penyebaran rokok terhadap anak – anak usia remaja.

Selain upaya pemerintah dalam menurunkan angka perokok pada usia remaja. Pada tahun 2018 pemerintah memberikan apresiasi kepada 10 kota yaitu, Provinsi DKI, kabupaten Klungkung, kabupaten Kulonprogo, kota Bogor, kota Padang Panjang, kota Bukit Tinggi, kota Payakumbuh, kabupaten Pasaman, kota Padang, dan kota Bekasi yang telah memilki peraturan larangan terhadap iklan rokok di luar gedung.

Tidak hanya dalam bentuk iklan saja peraturan larangan rokok dibuat, dalam hal mensponsori suatu event yang besar juga sudah dibatasi perusahaan rokok dalam menjadi sponsor atau pendukung di suatu event.

Segala bentuk upaya yang dilakukan pemerintah serta larangan yang dibuat untuk menurunkan perokok di usia remaja karena menjadi penyumbang terbesar angka kematian yang disebabkan oleh rokok. Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusiayang dapat merusak dan menyebabkan kematian paling serius tertinggi di Indonesia.

Beberapa cara yang dilakukan untuk berhenti merokok,

Batasi jumlah rokok

Bila sudah menjadi perokok aktif sulit untuk langsung berhenti, batasi jumlah rokok adalah awalan yang baik dalam mulai berhenti merokok. Targetkan berhenti merokok dalam jangka waktu tertentu maksimal 2 tahun. Batasi jumlah rokok dalam sehari seperti 6 batang dalam sehari, jika berhasil maka naikkan jumlah rokok sampai sebulan dan setahun.

Memberitahu orang terdekat

Seseorang yang baik dalam hidup anda pasti akan mendukung untuk berhenti merokok. Beritahu seseorang yang dekat dengan anda agar bisa mengontrol rokok yang ingin anda gunakan.

Mengelola stress

Stress salah satu alasan seseorang merokok, dengan merokok mereka menjadi lebih rileks dari sebelumnya. Hindari hal – hal yang membuat anda stress dan apabila anda stress bisa dengan mendengarkan lagu ataupun pijat agar rileks kembali.

Mengatur pola makan sehat

Jika anda mengatur pola makan makananan yang sehat anda akan menghindari hal – hal yang tidak sehat. Seperti makan buah dan sayur, mengkonsumsi vitamin dan perbanyak minum air mineral.

Olahraga

Olahraga dapat membantu dan mengalihkan hasrat nikotin pada tubuh. Bila rasa ingin merokok yang tinggi anda bisa langsung berolahraga seperti lari, berenang atau hanya sekedar jalan kaki mengelilingi komplek rumah.

*Syifa Maulidina

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait