Tak Hanya Indonesia, 7 Negara ini Juga Punya Tradisi Lebaran yang Unik

Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh umat islam di seluruh dunia. Di karena bulan ramadhan hanya akan dijumpai satu kali dalam setahun,di bulan ramadhan kita akan menjalankan puasa selama 30 hari penuh dan akan di akhri dengan perayaan hari raya idul fitri yang disebut juga hari kemenangan setelah berjuang melawan hawa nafsu selama sebulan di bulan ramadhan.

Hari raya Idulfitri atau Lebaran merupakan hari yang paling membahagiakan bagi umat islam diseluruh dunia.

Di Indonesia hari raya idul fitri akan dirayakan dengan bermacam-macam tradisi seperti mudik ke kampung halaman dan silahturahmi ke keluarga dan para tetangga,menyantap menu khas lebaran yaitu ketupat dan opor ayam ,dan ada juga bagi bagi THR.

Ternyata tidak hanya di Indonesia yang memiliki tradisi dalam menyambut Lebaran, berbagai negara di dunia juga memiliki cara cara tersendiri untuk merayakan hari raya Idulfitri.

7 tradisi unik lebaran di berbagai negara belahan dunia:

1. Arab Saudi

Di Riyadh, Arab Saudi, perayaan Lebaran kental dengan kesenian. Sejumlah pagelaran diadakan, misalnya teater, baca puisi, parade, dan pertunjukan musik. Para saudara kita di sana mendekorasi rumahnya agar terlihat meriah dan menarik.

BACA JUGA:  Majlis Ta’lim dan Jejaring Keilmuan Masyarakat Betawi

Bila Indonesia punya ketupat dan opor ayam, Arab Saudi punya daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional.

Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

2. Australia

Sebagai satu negara terdekat dari Indonesia, Australia merayakan Lebaran dengan cukup meriah.

Hal ini tentu sangat istimewa mengingat Australia bukan negara muslim. Perusahaan memberikan toleransi kepada karyawan yang muslim untuk mendapat libur, kawasan yang mayoritas muslim pun dapat menggunakan jalanan umum untuk Salat Ied.

Australia memang negara sekuler yang memberikan kebebasan kepada masyarakatnya untuk mempraktikkan ajaran agamanya masing-masing.

3. Turki

Festival Gula atau Seker Bayram merupakan nama untuk Idul Fitri bagi orang Turki. Kemungkinan sebutan ini muncul karena tradisi mereka saling mengantarkan manisan di hari raya Idulfitri.

Seperti tradisi sungkem di Indonesia, anak-anak di sana juga bersalaman dan sembah sujud kepada orangtua.

Kemudian orangtua membalas dengan ciuman di kedua pipi sebagai simbol kasih sayang.
Setelah itu, anak-anak pun mendapatkan hadiah berupa koin uang, permen, atau manisan.

4. Malaysia

Tradisi merayakan Lebaran di negeri tetangga itu ternyata tak jauh berbeda dari masyarakat di Indonesia, malah bisa dibilang sangat mirip.

BACA JUGA:  Problematika Bahasa Indonesia : Pengaruh Bahasa Gaul pada Remaja

Sebagai hidangan khas, masyarakat Malaysia makan ketupat, lemang, lontong, dan rendang.
Setelah Salat Id, mereka berziarah ke makam kerabat.Di rumah, anak-anak akan memberikan hormat kepada orangtua.

Orang yang sudah dewasa dan berpenghasilan memberikan uang kepada kerabat yang lebih muda.

5. China

Di China, kemeriahan perayaan Hari Raya Idul Fitri yang paling terasa ada di daerah Xinjiang dan Yunnan. Hal ini karena kedua wilayah ini dihuni oleh masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Seperti biasa, setelah Shalat Ied, umat Muslim di China akan bersilaturahmi dan makan bersama dengan keluarga dan tetangga terdekat.

Seusai bersilaturahmi, maka mereka akan mengunjungi makam leluhur atau makam tokoh Muslim setempat untuk berziarah dan membersihkan sembari membacakan doa kepada mereka. Doa tersebut juga ditujukan untuk umat Muslim yang meninggal pada masa pemerintahan Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan.

Pada hari raya ini, mereka akan mengenakan baju khas Lebaran, yaitu bagi kaum pria akan mengenakan jas yang khas dan kopiah berwarna putih, sedangkan kaum wanita akan menggunakan baju hangat dan kerudung. Taukah Anda, bahwa baju koko sebagai baju muslim berasal dari Cina.

BACA JUGA:  Lenong Betawi: Tradisi Refleksi Identitas Komunitas Masyarakat Betawi

6. Mesir

Sama dengan tradisi merayakan Lebaran di negara-negara lain, masyarakat Mesir juga merayakannya dengan bersilaturahmi. Namun bedanya, di Mesir, mereka hanya melakukan silaturahmi dengan keluarga saja, tidak dengan tetangga di sekitar tempat tinggal mereka. Biasanya mereka akan berkumpul bersama keluarganya di taman sambil memakan hidangan khas Lebaran di Mesir, yaitu Ranja, makanan yang terbuat dari ikan asin dan acar.

7. Nigeria

Seperti yang sudah diketahui, masyarakat di Nigeria mayoritas terdiri dari kaum beragama Islam dan Kristen. Meskipun berbeda, kedua kaum ini hidup berdampingan dengan damai karena saling menghormati satu sama lain. Hal ini karena sikap toleransi yang tinggi dari masyarakat setempat.

Oleh sebab itu, pada saat perayaan Lebaran, banyak juga umat Kristen yang turut membantu berpartisipasi dalam acara terkait hari raya Lebaran. Di Nigeria, Idul Fitri dikenal dengan nama “Sallah Kecil”. Pada hari itu, mereka akan saling mengucapkan salam satu sama lain yang berbunyi, “Barka Da Sallah” artinya adalah Salam Sejahtera di Hari Raya.

Bunayya Nurul Izzah (Mahasiswa STEI SEBI)