Pasar Nyaman dengan Lokasi Strategis

Pasar Lenteng Agung (Foto: Debora)

Pasar tradisional biasanya identik dengan kotor, becek, bau, dan menjijikan. Namun di balik itu semua, pasar tradisional tetap memiliki banyak pelanggan yang memadati pasar setiap harinya. Baik itu ibu rumah tangga, asisten rumah tangga, maupun pedagang yang membeli untuk menjualnya kembali di tempat lain. Ketika datang ke pasar tradisional akan disambut oleh para pedagang yang menawarkan dagangannya.

Suara teriakan para penjual untuk memanggil para pembeli di kanan kiri pinggir jalan, menjadi hal biasa di telinga pembeli. Karena jika hanya diam saat jualan, tidak akan mendatangkan pembeli. Terkadang beberapa pedagang mempersilahkan para calon pembeli untuk sekadar mencoba dan hanya sekedar melihat, walaupun nantinya mungkin tidak jadi membeli.

Sering sekali kemacetan terjadi di sisi jalan sehingga sering mengganggu para pengendara motor, mobil dan angkot, karena dipinggir jalan banyak penjual yang menjajakan dagangannya di luar kawasan pasar.

Pasar Lenteng ini terletak di daerah Lenteng Agung. Beralamat di Jl. Raya Jagakarsa, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mempunyai nama sama dengan daerah pasar tersebut. Namanya pasar Lenteng Agung.  Lokasinya strategis karena berada dekat stasiun, yakni Stasiun Lenteng Agung dan jalan penghubung Depok-Jakarta. Pasar tradisional yang dulu masih beralaskan tanah, kini beralaskan keramik berwarna putih. Terlihat kesannya modern saat Anda masuk ke dalam gedung abu-abu garis kuning dan garis hijau.

Pasar Lenteng menjadi salah satu pasar tradisional yang banyak diminati warga karena lokasinya strategis antara Depok-Jakarta, meski tidak sebagus pasar swalayan. Pasar Lenteng tidak pernah kehilangan pelanggan. Harga kebutuhan masyarakat yang dijual pun relatif murah, dan tidak mengurangi kualitas barang.

Antry, seorang pedagang pakaian di pasar lenteng, mengaku sudah hampir 2 tahun berjualan berpindah tempat didepan kios yang sedang kosong, ia mengatakan tidak apa-apa berpindah tempat namanya juga mencari nafka, jika sudah rezeki tidak akan kemana. Dengan semangat yang menantang, ia berteriak dengan suara yang kuat untuk sekedar mencari perhatian pembeli untuk melirik barang dagangannya. “Baju, celananya bu ada yang harga 15 ribuan”.

Pasar Lenteng ini memiliki dua lantai, di gedung atas bagian depan Anda akan menjumpai beberapa penjual aksesoris, toko emas, sepatu, sandal, dan alat tulis. Sedangkan dibagian belakang Anda akan menjumpai penjual baju, kosmetik, kebutuhan sekolah. Namun jangan heran, jika di dalam pasar bagian atas Anda akan menemui banyak penjual baju. Karena memang fashion baju lebih diminati pengunjung, dibanding dagangan lain. Sebelum masuk ke gedung pasar ada juga penjual koran di pinggir jalan.

Sementara di bagian gedung bawah pasar, terdapat para penjual sayur, buah,daging, ikan, ayam, sapi, kambing, beras, perabot rumah tangga, dan bumbu perlengkapan masakan, lainnya.

Hampir setiap hari pasar ini penuh oleh para pedagang yang memamerkan dagangannya serta pembeli yang memadati seluruh area pasar. Apalagi ketika awal bulan, tingkat kepadatan di pasar ini cenderung meningkat dibandingkan hari-hari lainnya. Pada pagi hari, pasar ini cukup padat.

Di pasar tradisional pembeli dan penjual saling bertemu dan melakukan interaksi secara langsung. Hal ini dapat menimbulkan kedekatan. Kedekatan tidak hanya terjadi antara pembeli dan pedagang namun, juga sesama pedagang dan sesama pembeli. Kedekatan yang terjadi ini membuat kita menyadari, bahwa pasar juga sebagai tempat interaksi sosial.

Damasti mengungkapkan pendapatnya tentang pasar lenteng “Saya berbelanja satu kali satu minggu dengan hari yang tidak menentu, saya berbelanja di pasar lenteng karena tempatnya nyaman, dekat dengan rumah, pasar ini cukup lengkap dengan kebutuhan sehari-hari, harga barangnya murah dan dapat ditawar jika pandai menawar.”

Jika Anda membawa kendaraan sendiri, Pasar Lenteng menyediakan halaman parkir yang terletak di sebelah kiri gedung untuk parkir motor dan didepan halaman gedung pasar untuk parkir mobil. Sebelum masuk ke tempat parkir Anda harus menekan tombol agar tiket parkir dan palang pintu masuk dibuka. Tidak perlu takut, untuk parkir di tempat ini karena tempat ini cukup aman.

Akses transportasi ke tempat ini juga banyak, lantaran terletak strategis. Anda bisa menggunakan kendaraan umum, seperti angkot yang tujuan Pondok labu-Lenteng agar turun tepat di depan gedung pasar Lenteng dan angkot dari Depok yang menuju Pasar Minggu atau menuju Kampung Rambutan dan turun setelah jembatan penyebrangan stasiun Lenteng. [Debora Yunita Silaban/PNJ]