Mengukir Warna Bersama Sahabat

Ilustrasi (Istimewa)

Memiliki satu kata, namun terdapat beribu makna. Itu lah yang disebut dengan sahabat. Walaupun banyak suka dan duka, sahabat lah yang memberikan sejuta warna dalam sebuah hidup. Salah satunya bersama sahabatku, Muhammad Rafly Tharhan.

Berbagi kisah dengan sahabat telah menjadi santapan setiap harinya. Mulai dari pembahasan yang kompleks hingga yang hanya sekadar hiburan. Canda, tawa, sedih, dan haru juga menjadi bumbu pelengkap dalam setiap perbincangan. Tak heran jika kita lupa akan adanya waktu yang menjadi pembatas di antara kita.

Namun, di sini lah kehangatan pun terjalin. Ia juga banyak memberikan sebuah pembelajaran. Pembelajaran yang belum tentu bisa kita dapat di orang yang berbeda.

Ketika diri ini merasa senang, ia pun akan senang. Begitu pula ketika diri ini sedih, ia bahkan lebih merasa sedih sebab sahabat tidak ingin melihat kesedihan yang terus berlarut. Oleh sebab itu, ia selalu ada untuk diriku di tengah keterpurukan.

Memang, tak banyak menuangkan kata, namun ia langsung merangkul dan memberikan semangat. Walaupun belum mampu menangani masalah, setidaknya hati ini akan sedikit lebih tenang. Tak sedikit darinya juga memberikan solusi terbaik.

Biarpun begitu, tak jarang dari kita sering berdebat. Entah sepele entah serius, membuat kita lupa akan ikatan sahabat ini. cekcok karena perbedaan pendapat juga sering terjadi. Tak heran jika kita memilih untuk diam seribu kata dengannya.

Namun, di sini lah separuh jiwa terasa hilang. Menjalani hari demi hari tanpa sahabat terasa hambar. Jika sehari atau dua hari, kita bisa saja kuat pada posisi ini. Akan tetapi, jika sudah berhari-hari, aku pun tak sanggup merasakan ini. Hal ini lah yang membuatku beribu menyesal.

Tak mau berlarut-larut, aku pun lebih memilih untuk menjauhkan rasa egoisku dan memberanikan diri untuk meminta maaf kepadanya. Karena ikatan batin yang kuat, persahabatan di antara kami pun kembali utuh, walaupun sempat retak. Kejadian ini yang memberikan pelajaran sekaligus peringatan untuk jangan pernah meninggalkan sahabat.

Karena itu, bersyukur lah kita memiliki seorang sahabat. Jangan pernah menyesali siapa sahabat kita, dari mana ia, dan bagaimana sifatnya sebab ia tak pernah memandang kita dari sudut mana pun. Mencari teman adalah hal yang mudah, namun tidak dengan sahabat.

Kita akan sulit sekali mencari sahabat yang dapat membuat nyaman. Lantas ketika telah menemukannya, jangan pula melepaskannya sebab sahabat bagaikan berlian yang memiliki nilai berharga. Jadi, pertahankanlah ia yang mau dengan hati yang tulus untuk menjadi sahabat kita. [Vivi Noer Febdra/PNJ]