Digital Class Smart Room dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta

Ilustrasi. (Istimewa)

Oleh: Nurul Rahmah, Mahasiswa S-2 Pascasarjana Uhamka Jakarta.

Bahasa dan komunikasi merupakan suatu alat bagi aktivitas manusia. Tidak dipungkiri seiring perkembangan zaman, pada kenyatannya komunikasi dan bahasa berkembang merubah komunikasi dan bahasa tersebut menjadi teknologi komunikasi dan bahasa yang berdampak pada semua bidang yang sangat dasar bagi masyarakat, termasuk kesehatan, pendidikan, keuangan, perdagangan, dan perjalanan wisata baik domestik maupun internasional.

Perkembangan dunia teknologi khususnya komunikasi yang termuat bahasa sebagai alat untuk komunikasi, tentunya telah banyak membantu penduduk di penjuru dunia untuk saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Semakin lama teknologi membawa kita dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan mudah, harga yang murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat.

Dampak teknologi bagi kehidupan mempunyai dua sisi pandangan, ada sebagian yang memandang negatif dan positif. Dampak positifnya adalah memudahkan segala urusan dalam kehidupan termasuk salah satunya adalah untuk berkomunikasi. Ada sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa teknologi bagi kehidupan berdampak negatif khususnya di bidang komunikasi. Bagaimana tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman-teman di dunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi riil yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih konkret dan intents.

Sebagai contohnya adalah media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan lain-lain. Banyak orang yang memiliki ratusan atau bahkan ribuan teman di facebook, instagram, twitter tapi di dunia nyata, mereka hanya memiliki beberapa orang teman dekat yang menemani keseharian mereka. Inilah salah satu dampak negatif media sosial yang sampai sekarang mungkin belum disadari oleh beberapa orang. Mereka telah kehilangan kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online. Padahal jika terjadi suatu hal yang krusial pada kehidupan kita, yang bisa membantu kita bukanlah orang-orang yang kita kenal di dunia maya tapi orang-orang yang hidup disekitar kita.

Program Pendidikan

Era modern ini banyak sekali sekolah yang menggunakan teknologi komunikasi dalam proses pembelajaran. Banyak sekolah yang mengandalkan teknologi komunikasi di zaman modern dalam proses pembelajaran di sekolah, terutama dalam membuat soal, membuat tugas, dan membuat keterampilan yang berbasis teknologi dengan menggunakan aplikasi yang dibuat oleh para penjajak bisnis di bidang teknologi dan informasi.

BACA JUGA:  Silat Betawi: Tradisi Maen Pukulan Masyarakat Betawi

Kelas digital (digital class smart room) adalah bentuk terobosan baru dari media pembelajaran yang berbasis teknologi. Perubahan bentuk media pembelajaran yang awalnya manual menjadi otomatisasi.

SMA Muhammadiyah 3 merupakan sekolah yang sudah memulai menggunakan kelas digital (digital class smart room). Tentunya sekolah membuat kelas digital dengan tujuan tertentu, selain mempermudah jalannya proses pembelajaran tentunya membangkitkan kreativitas siswa.

Sistem Penggunaan Kelas Digital

Model kelas digital di setiap sekolah berbeda–beda, tak terekecuali SMA Muhammadiyah 3 Jakarta yang menggunakan model praktis dalam penggunaan kelas digital. Ipad adalah pilihan dari SMA Muhammadiyah 3 Jakarta untuk model pembuatan kelas digital di sekolah, alasanya adalah ingin membuat perbedaan dari kelas digital yang ada di sekolah pada umumnya.

Sebelum model kelas digital ini dijalankan SMA 3 Muhammadiyah. Pertama – tama melatih guru–guru untuk mahir dan kreatif dalam menggunakan Ipad, karena agar dalam proses pembelajaran mengurangi tingkat resiko yang terjadi.

Setiap siswa dan guru diberikan Ipad dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa tidak lagi membawa buku seperti sekolah pada umumnya dalam proses pembelajaran. Siwa disediakan server untuk mengakses internet dengan bebas, tentunya diimbangi dengan pemasangan aplikasi untuk membatasi akses siswa dalam menggunakan internet Apple classroom. Karena aplikasi ini bisa diakses jika Wi Fi yang dipakai dan IP ID siswa sama dengan sekolah dan , jika siswa melanggar akan bisa di block dari server pusat.

Ada satu alat yang dapat mempermudah dalam presentasi murid di depan kelas dan ada aplikasi penunjang itu yaitu Apple TV, jadi siswa tidak perlu lagi menggunakan laptop yang disambungkan ke LCD di kelas, siswa hanya perlu menghubungkan satu alat ke Ipadnya, untuk aplikasi penunjang dalam mendukung proses pembelajaran dalam digital classroom siswa mengunduh aplikasi yang telah ditentukan di Ipad.

BACA JUGA:  Pilar Manajemen yang Kuat sebagai Pengelolaan Sumber Daya dan Mengarahkan Visi

Penerapan Smart Classroom dan Humanisme

Perkembangan Teknologi Pada Proses Pemberlajaran di Sekolah, Ditolak atau Diterima? 

Aplikasi Penunjang dalam Kelas Digital

Bamboo Paper

Bamboo Paper adalah aplikasi yang dibuat oleh perusahaan yang memproduksi tablet grafis dan produk sejenisnya yaitu Wacom yang dibuat khusus bagi para pecinta doodle (garis acak dan abstrak) dan note taking clasic. Melalui aplikasi ini, siswa dapat membuat catatan dan menggambar sekaligus hanya dengan menggunakan aplikasi bamboo paper.

Siswa juga dapat mengunggah foto atau gambar dan memberikan judul pada catatan di atasnya. Aplikasi ini dapat menyimpan gambar maupun catatan dengan kategori tertentu, sehingga siswa dengan mudah dapat mencari tugas yang sudah diberikan oleh guru. Bamboo Paper dapat diunduh secara gratis baik untuk pengguna perangkat Android maupun iOS sehingga siswa tidak perlu repot–repot untuk mencari aplikasi bamboo paper tersebut.

Namun ada beberapa syarat untuk mengunduh aplikasi ini, yaitu untuk perangkat Android dapat diunduh melalui Google Play Store dengan menggunakan perangkat Android 4.0 ke atas. Sedangkan pengguna iOS dapat memperoleh aplikasi ini melalui iTunes dengan perangkat iPad iOS 5.0 ke atas.

Google form

Google form merupakan produk revolusioner barunya ke dalam Google Docs. Walaupun masih dalam masa pengembangan, Google Forms adalah awal dari kerangka pengumpulan data yang sangat serbaguna. Pada jaman seperti sekarang ini memang dibutuhkan fasilitas-fasilitas modern untuk memudahkan akses informasi. Untuk itu google membuat inovasi baru diera modern ini dalam rangka memudahkan akses data elektronik. Salah satu diantaranya adalah Google Form.

Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu siswa merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Form juga dapat dihubungkan ke spreadsheet. Jika spreadsheet terkait dengan bentuk, tanggapan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat melihat mereka di ringkasan tanggapan halaman dapat diakses dari menu tanggapan.

BACA JUGA:  Mengenal Amicus Curiae dalam Sengketa Hasil Pilpres 2024

Salah satu alasan dari banyak pengguna yang mungkin tidak menyadari Google Forms adalah bahwa mereka ditemukan bukan sebagai aplikasi terpisah, melainkan sebagai bagian dari Google Drive. Dengan demikian, untuk membuat formulir baru, siswa harus terlebih dahulu masuk ke Gmail atau Google Apps dengan Spreadsheets memungkinkan untuk menunjukkan bagaimana anda dapat menggunakan software ini untuk mengajukan berbagai pertanyaan, termasuk di mana pengguna Anda menanggapi dengan jawaban teks sederhana atau menanggapi teks lebih lanjut. Anda dapat meminta pertanyaan pilihan ganda, daftar pertanyaan, pertanyaan skala, dan banyak lagi. Ketika berbagi formulir siswa dengan orang lain, Anda dapat mengatur mereka untuk tampil dengan tema yang mengesankan dengan akses yang mudah.

Notes

Aplikasi ini adalah aplikasi yang banyak digunakan bagi kebanyakan telepon seluler smartphone. Aplikasi ini sangat membantu siswa untuk menyimpan catatan singkat ketika dalam proses pembelajaran. Aplikasi ini juga sangat praktis dalam proses pembelajaran di kelas. Tampilan yang simple dan praktis langsung bisa memasukkan kata-kata melalui keyboard pada Ipad maupun smartphone.

Masih banyak aplikasi yang mendukung kelas digital, itu tergantung bagaimana guru memanfaatkan kelas digital dengan sekreatif mungkin dan siswa bisa belajar dengan proses yang baik.

Tujuan Dibentuknya Kelas Digital

Teknologi memang sangat memudahkan bagi kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Seluruh penciptaan pasti ada tujuan yang ingin dicapai, tidak terkecuali kelas digital yang mempunyai tujuan diantaranya adalah menjadi alternatif baru dalam proses pembelajaran di sekolah yang membuat praktis dan pelajaran menjadi menyenangkan seperti contohnya adalah bahasa Indonesia yang diharapkan bisa mendunia diera globalisasi.

Selain itu dalam mengahadapi pasar bebas siswa dituntut untuk menjadikan teknologi sebagai hal yang wajib dikuasai agar nantinya di masa depan para siswa dapat bersaing di dunia internasional.