Opini  

Bisnis Syariah Dilandasi dengan Sumber Daya yang Syariah

Ilustrasi. (Istimewa)

Tidak bisa dipungkiri bahwa aktivitas ekonomi tidak bisa dihentikan, karena ekonomi merupakan jantung dari kehidupan masyarakat. Jika lah di dalam satu keluarga saja aktivitas ekonomi tidak terjadi, maka seseorang tidak akan bisa bertahan hidup. Bisnis merupakan salah satu dari aktivitas ekonomi yang berkembang pesat pada saat ini. Masyarakat sedang gencar-gencarnya antusias membuat produk baru karena kondisi pasar saat ini juga sedang banyak permintaan dari konsumen. Baik itu dari makanan, fashion, apalagi teknologi yang tiada habisnya setiap saat mengeluarkan produk baru. Disamping itu Bisnis Syariah juga tidak kalah berkembangnya. Banyak bisnis –bisnis syariah pada saat ini.

Bisnis syariah menurut Yusanto dan Wijayakusuma (2002) merupakan aktivitas bisnis- ekonomi dengan berbagai bentuk yang tidak ada batasan dalam hal kepemilikan harta baik itu jasa maupun barang, namun dibatasi dalam hal cara memperoleh dan pendayagunaan harta lantaran aturan haram dan halal menurut Islam.

BACA JUGA:  Fenomena Takut Menikah di Kalangan Generasi Muda

Secara umum bentuk bisnis syariah sama saja dengan bisnis pada umumnya, namun di dalam bisnis syariah bukan hanya segi profit dan kepuasan konsumen saja yang dicari, namun aspek halal, toyib dan berkah yang menjadi komponen utama. Maka jika kita ingin mengetahui syariah atau tidaknya suatu bisnis dapat dilihat dari aspek tersebut. selain itu kita bisa mengetahui beberapa ciri dan karakteristik bisnis syariah, diantaranya:

Selalu berpijak pada nilai-nilai ruhiyah, artinya kesadaran setiap manusia akan eksistensinya sebagai ciptaan (makhluq) Allah yang harus selalu kontak dengan-Nya dalam wujud ketaatan di setiap tarikan nafas hidupnya.
Memiliki pemahaman antara bisnis yang halal dan haram. Artinya harus mengetahui nas-nas yang menghalalkan bisnis tersebut, baik itu Al-Quran dan Assunah.
Benar antara syar’i dan implementasinya, artinya kesesuaian anatara nas dan prakteknya. Karena tidak cukup dengan memahami syariatnya saja, akan tetapi pengimplementasiannya tidak ada.
Berorientasi pada hasil dunia dan akhirat atau Falah, karena tidak cukup ketika berorientasi hanya pada kebahagian hasil di dunia saja, namun yang diharapkan juga kebahagiaan di akhirat kelak.

BACA JUGA:  Fenomena Takut Menikah di Kalangan Generasi Muda

Dengan berkembangnya bisnis syariah, namun tidak sedikit juga para pembisnis atau pun perusahaan yang berbasis syariah menerapkan sistem yang syariah juga terhadap sumber daya atau karyawannya. SDM merupakan komponen yang penting didalam bisnis, jika lah tidak ada SDM, maka tidak akan berjalan suatu bisnis, karena tidak adanya yang memproduksi bahkan pemasaran suatu produk. Kualitas perusahaan juga di dukung oleh kualitas SDM.

Problematika SDM sekarang yaitu sedikitnya pemahaman akademis dan implementasi bisnis islam, maka dengan hal tersebut faktor pendukung dari perusahaan sangat dibutuhkan, yaitu dengan menambahnya wawasan para SDM. Di samping itu juga, konsep ruhiyah harus di sertakan dalam pekerjaan, karena tidak cukup dengan bekerja keras saja, akan tetapi pembangunan terhadap ruhiyah juga sangat penting, Misalkan dengan menerapkan sistem karyawan harus menunaikan sholat dhuha sebelum bekerja, ketika bekerja harus dalam keadaan suci atau memiliki wudhu dan konsep ibadah yang lainnya. Karena jika di telusuri kekuatan spiritual juga mempengaruhi kesuksesan suatu bisnis.

BACA JUGA:  Fenomena Takut Menikah di Kalangan Generasi Muda

Untuk menerapkan sistem yang syariah terhadap SDM, kita juga bisa mengimplementasikan bisnis ala Rosulullah SAW. Disamping Beliau teladan dalam hal ibadah, juga teladan di dalam berbisnis,karena Beliau juga pernah menghabiskan masa hidupnya untuk berbisnis yaitu berdagang. Diantara rahasia sukses berbasis ala Rosulullah yaitu menjalankan bisnis dengan jujur,bertanggung jawab,amanah dan memenuhi janji.

Untuk itu tidak cukup bisnis syariah saja tanpa dilandasi dengan SDM yang syariah, namun bisnis syariah harus dilandasi juga dengan SDM yang syariah, agar kesuksesan bisnis di iringi dengan konsep keberkahan.

Ditulis oleh: Ipong Siti Syarifah (Wakil Presiden II BEM KBM STEI SEBI
Kabinet Sinergi Kebaikan)