Ekonomi Berhijrah

Ilustrasi.

Sering sekali terdengar dan diperbincangkan tentang permasalahan yang terjadi dalam bidang-bidang di Indonesia. Tak hanya di Indonesia melainkan di belahan beberapa dunia pun sering terjadi perbincangan tentang masalah bidang-bidangnya dan yang paling utama menjadi permasalahn yaitu di bidang ekonomi. Ya, masalah yang terjadi dalam bidang ekonomi ini memang sudah marak sekali hingga memiliki banyak dampak yang mempengaruhi dalam keadaan rakyat yang berada di Negara manapun. Kita perlu tahu, mengerti serta mengikuti arah permasalahan yang diperbincangkan mengenai perkembangan ekonomi hingga sekarang.

Bagaimana keadaan ekonomi sekarang? apa bedanya masa ekonomi dulu dan sekarang? dan kenapa bisa terjadi permasalahan yang sensitif sekali untuk di bahas dan di perbincangkan? kita harus menelaah terlebih dahulu tentang itu karena semua itu ternyata sangat berpengaruh bagi kehidupan rakyat.

Khususnya di Indonesia justru terlihat sangat signifikan bagaimana perkembangan ekonomi sekarang. Banyak permasalahan yang terjadi seperti krisisnya ekonomi. Ya, di Indonesia pun ekonomi itu dibagi dalam dua jenis yang pertama ekonomi islam, yang kedua ekonomi konvensional.

Ekonomi Islam disebut juga ekonomi syariah sudah ada di zaman rasulullah saw pada saat itu rasulullah mengajarkan tentang ekonomi syariah dalam hal berdagang diusia 16-17thn, ekonomi syariah sangat tidak bisa di pungkiri terjadi jua dari hapusnya institusi tahun 1924. Ekonomi Konvensional itu ilmu ekonomi yang bersifat umum merupakan ilmu sosial yang sudah di pelajari pada zaman aristoteles 350 SM. Masing-masing jenis ekonomi maupun islam dan konvensional mempunyai masalah-masalah didalamnya. Kedua hal ini penting untuk di pelajari karena manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan (barang&jasa) dan barang & jasa mempunyai sifat kegunaan dan kelangkaan.

Secara ilmu umum masalah-masalah ekonomi yang terjadi dalam ekonomi konvesional yaitu meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi, sedangkan masalah-masalah ekonomi islam meliputi jenis barang jasa yang dihasilkan, system organisasi, distribusi yang di pakai, pencapaian tingkat efisiensi, pencegahan inflasi depresi. Jadi masing-masing ekonomi pasti punya permasalahan tertentu. Seperti sudah diketahhui ternyata ekonomi Islam lebih mencuat permasalahanya dan hangat sekali di perbincangkan oleh atasan-atasan atau pejabat petinggi dan sangat sering diberitakan tentang kehadiran ekonomi islam. Dilihat dari segi pengetahuan kebutuhan manusia itu ada lima yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan yang terakhir harta. Kebutuhan manusia yang pertama sangat berhubungan dengan ekonomi islam yang menyangkut hal agama.

Kalau di bandingkan dengan ekonomi umum ekonomi islam sekarang memang harus sebagai panutan dalam bertransaksi. Itu sudah dibuktikan ketika zaman rasulullah bukan? ketika semua harga stabil. Tidak seperti sekarang yang banyak melakukan hal riba dan hal yang tidak patut di lakukan dan diharamkan dalam ajaran agama islam sangat jelas sekali di dalam al quran yang menerangkan bahwa Allah Swt mengharamkan riba. Dan bisa juga dilihat dari sejarah perekonomian Amerika yang sangat tidak stabil pernah menghadapi krisis yang sangat menyulitkan Negara ini dilihat dari pandangan sisi bank syariah dan bank konvensional yang tentunya berhubungan dengan ekonomi islam yang hadir. Biasanya masalah ekonomi tentang sumber daya yang terbatas tapi keinginan manusia yang tidak terbatas disini juga ekonomi islam hadir membatasi keinginan manusia sehingga sumber daya mencukupi.

Tujuan syariah islam dalam bidang perekonomian yaitu untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan dalam berbisnis dan berusaha di bumi Indonesia. Jadi sudah di ketahui semuanya bahwa pentingnya kehadiran ekonomi islam yang membawa solusi bagi bidang permasalahan ekonomi saat ini. ekonomi Islam juga ditunjang dengan kajian-kajian fiqhiyah yang tidak dapat berubah, seperti bentuk bentuk transaksi dan lain sebagainya. Selain itu ekonomi Islam merupkan sebuah sistem ekonomi yang berbasiskan al-qur’an dan sunnah Nabi serta didukung dengan ijma’ dan qiyas para ulama.

Dari apa yang telah dikemukakan di atas, tampak jelas bahwa sistem ekonomi Islam memang berbeda dengan sistem ekonomi konvensional. Bahkan dalam beberapa hal merupakan pertentangan dari keduanya. Sistem ekonomi Islam memiliki kebaikan-kebaikan yang dimiliki oleh system ekonomi konvensional, namun bebas dari kelemahan sistem ekonomi konvensional tersebut

Ditulis oleh: Dini Nur Hanifah – Mahasiswi STEI SEBI Depok.