Kebiasaan yang Sering Terjadi di KRL Khusus Gerbong Wanita

Gerbong khusus wanita. (Istimewa)

Tahukah Anda trasportasi umum yang sekarang ini sering dipakai untuk menghindari macetnya jakarta? Kini masyarakat beralih untuk berangkat berpergian menggunakan KRL Commuter Line Jabodetabek. KRL Commuter Line Jabodetabek ini sudah berdiri sejak Tahun 2008 lalu. Tentu saja ini sangat diminati oleh masyarakat karena dengan kenyamanan dan harga yang cukup murah.

Karena banyak diminati para penumpang, di dalam KRL tentunya penuh. Tetapi penuh hanya jam-jam tertentu saja. Misalnya pada saat jam masuk kerja dan jam pulang kerja. KRL penuh dari arah Bogor menuju Jakarta; dari arah Bekasi menuju Manggarai; dan dari arah Serpong menuju Tanah Abang.

Hal ini tentunya memiliki cerita tersendiri bagi para penumpang. Seperti yang dilansir pada harian Kompas.com “Penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek berebut memasuki gerbong demi untuk mendapatkan tempat duduk dan terburu-buru karena takut tertinggal oleh kereta”. Hal ini sering terjadi pada gerbong khusus wanita.

Adegan saling dorong-mendorong sudah menjadi kebiasaan para penumpang KRL di gerbong khusus wanita. Memang tidak hanya terjadi pada gerbong wanita saja, di gerbong lain pun sama halnya.

“Kalo kata saya di gerbong wanita itu kalo penuh susah masuknya, walaupun ada celah dikit tapi orang yang udah naik itu engga mau ngasih ruang sedikit itu. Beda halnya sama gerbong umum, selama ada celah dikit itu masih bisa masuk dan penumpang lain engga ambil pusing,” kata Rudy sebagai penumpang umum.

Memang saling berebut untuk memasuki gerbong KRL ini, sampai penumpang yang ingin turun pada stasiun tertentu pun ikut terdorong lagi kedalam dengan penumpang yang ingin naik.

“Iya waktu itu saya mau turun di Stasiun Sudirman, emang itu pas lagi jam pulang kerja, liat orang di pinggir peron udah banyak banget mau naik kereta yang saya naikin itu. Pas saya mau turun saya ga dikasih celah buat keluar, akhirnya saya kedorong lagi ke dalem kereta dan tiba-tiba pintu kereta udah ketutup aja. Jadinya saya naik lagi kereta dan turun di Stasiun selanjutnya,” Kata Irna yang sering menaiki di gerbong wanita.

Kebiasaan ini kerap terjadi pada para penumpang khusus wanita tentu saja menjadi hal kebiasaan mereka. Memang kejadian ini sangat tidak tertib, sering sekali petugas KRL menghimbau bahwa para penumpang tidak untuk memaksakan diri untuk menaiki kereta tersebut. Berharap para penumpang KRL Commuter Line tetap menjaga tata tertib yang diberikan para petugas. (Ulrika Anisya Rachman/PNJ)

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait