Di Indonesia siapa yang tidak kenal penyakit masuk angin? Masuk angin merupakan penyakit yang akrab di Indonesia yang beriklim tropis. Penyakit ini biasanya ditandai dengan banyak hal, diantaranya meriang, pusing, keringan dingin, mual, dan diare, gejala umumnya seperti influenza. Hingga kini saya pun menganggap bila saya terjangkit pusing, mual, dan meriang, saya masuk angin. Selain keluhan di atas, biasanya saya juga bersendawa apabala masuk angin.
Menurut kebanyakan masyarakat Indonesia, masuk angin adalah penyakit yang wajar terjadi yang disebabkan oleh angin yang bertiup kencang hingga masuk kedalam tubuh, dan mengganggu kesehatan tubuh. “Biasanya kalo abis kena angin malam, langsung deh masuk angin,” ujar Ade. Masuk angin ini sendiri hanya terdapat di Indonesia, walaupun seringkali kini kita lihat iklan obat masuk angin hingga ke luar negeri.
Meski efeknya sangat terasa nyata, namun ternyata dalam dunia kedokteran penyakit masuk angin dianggap tidak ada, “Tidak ada masuk angin dalam kedokteran,” ujar Dr.Agus. Masuk angin merupakan istilah yang dibuat oleh masyarakat Jawa untuk mendiagnosis badan yang kurang fit. Gejala-gejala yang terdapat dalam masuk angin, merujuk kepada penyakit yang lain. Seperti pusing, batuk dan pilek merupakan gejala penyakit flu.
Maka sebaiknya, masyarakat tidak langsung mendiagnosis penyakit sembarangan, bisa jadi gejala-gejala tersebut merujuk ke penyakit yang lebih serius seperti demam berdarah atau penyakit berbahaya lainnya yang memerlukan penangangan dokter, Konsultasikan penyakit ke dokter agar mendapat informasi lebih jelas tentang penyakit yang diderita.
Tetapi apabila telah memeriksa ke dokter hasilnya hanya perlu istirahat, beberapa cara yang biasa saya lakukan untuk mempercepat pemulihan yaitu dengan cara mengoleskan minyak kayu putih atau minyak telon ke bagian perut dan leher. Cara lain adalah dengan kerokan, yaitu dengan mengerok bagian punggung/leher biasanya dengan koin. Cara tersebut biasa digunakan juga sebagai obat masuk angin.
Roza Andalika