DEPOK – Memasuki akhir-akhir bulan Ramadhan, konsumsi daging beku impor diprediksi akan meningkat seiring keutuhan hari raya Idul Fitri.
Banyak orang yang menyimpan daging dalam freezer lalu saat akan diolah mereka mencairkan dengan merendam atau membilas dengan air. Namun, cara tersebut ternyata salah, daging yang beku tidak seharusnya dicairkan menggunakan air.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Sri Mukartini beberapa waktu lalu saat mengadakan Roadshow Public Awareness Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) di Balaikota Depok.
“Banyak masyarakat tidak mengetahui bahwa mencairkan daging beku dengan air sangat tidak tepat, jika daging dicairkan dengan cara direndam, rasa daging tidak akan terasa, daging akan cenderung berasa hambar saat usai diolah dan kemudian dikonsumsi,” ungkap Sri.
Sri juga menambahkan, bahwa merendam daging beku pada air tidak akan bekerja maksimal mencairkan daging. Terlebih, nutrisi serta kandungan gizi yang ada di dalam daging akan menghilang.
Selain itu, faktor suhu antara suhu dingin yang ada di daging dengan suhu di dalam air tentunya sudah berbeda. Perbedaan suhu inilah yang akan mempercepat kandungan nutrisi dan gizi yang ada di daging jadi menghilang.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan cara tepat dalam mencairkan daging yang beku. Adapun yang harus dilakukan yaitu dengan mendiamkannya dalam suhu dibawah freezer. Diamkan selama kurang lebih 24 jam pada suhu tersebut, jika sudah mencair dapat langsung diolah.
Daging yang sudah cair tersebut sebaiknya diolah seluruhnya, karena jika dibekukan kembali akan merugikan. Pasalnya, akan tumbuh mikroba lebih banyak.