Suatu pagi yang mendung, hujan deras mengguyur wilayah Jakarta Utara. Jalanan menjadi basah dan licin. Kendaraan yang berlalu lalang terlihat berhati-hati agar tidak terjatuh dan beberapa orang terlihat sedang berteduh dari guyuran air hujan. Udara pagi itu sangat dingin hingga menusuk tulang. Bagi kebanyakan orang, suasana pagi di akhir pekan itu mendukung untuk kembali tertidur di kasur yang nyaman dan berselimut tebal.
Hal itu tidak berlaku bagi sepasang ibu dan anak yang tengah menggigil kedinginan di bawah payung besar yang menjadi pelindungnya. Ibu dan anak itu, tengah menunggu pembeli datang untuk membeli ikan yang menjadi dagangannya. Keduanya menggigil kedinginan di bawah derasnya hujan yang mengguyur pagi itu.
Sayangnya, pagi itu tak banyak pembeli yang datang ke Pasar Muara Angke RW11, Jakarta Utara untuk membeli ikan dagangannya. Ikan yang mereka jual masih banyak, sementara hari semakin siang dan hujan deras yang sempat mengguyur tadi sudah berubah menjadi rintikan kecil. Para pedagang di pasar itu mulai merapihkan barang dagangannya dan bersiap untuk pulang. Begitu juga dengan sepasang ibu dan anak itu.
Tubuh kurus anak laki-laki itu, berjalan mondar-mandir dengan pakaian yang basah memasukkan ikan yang tidak terjual ke dalam ember yang berisi es batu. Ia sudah bersama sang ibu untuk berjualan di pasar sejak matahari masih bersembunyi, langit masih gelap, dan udara dingin pagi hari. Saat anak-anak seusinya masih tertidur lelap, ia sudah mengangkat ember-ember berisi ikan, mengingat sang ibu yang sudah tak kuat lagi mengangkat beban yang cukup berat.
“Kasihan ibu kalau harus angkat-angkat beban sendirian. Tangannya aja sudah penuh luka pas membersihkan duri ikan,” ujar sang anak.
Kekaguman pada anak laki-laki itu diutarakan oleh seorang pembeli. “ Iya, kagum saya sama anak ini. Sudah bantuin ibunya berjualan, harusnya anak seusia dia main sama teman-temannya. Apalagi sampai rela basah kuyup seperti ini,” ujar Kia.
Potret kehidupan anak-anak yang bekerja demi membantu orang tuanya, bisa ditemukan diberbagai daerah di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Mereka rela bekerja, membantu membiayai kebutuhan keluarga, rela berpanas-panasan di bawah panasnya matahari, rela kedinginan saat hujan mengguyur dan membasahi tubuh ringkih mereka. Tidak malukah kita pada semangat mereka yang begitu besar?
Aulia Claudia Putri