Perjuangan Seorang Ayah

Ilustrasi
Ilustrasi

Ditulis oleh: Fauzi Rahman

Seorang anak pasti sering membuat ayahnya marah. Namun, tidak pernahkah mereka memikirkan betapa beratnya perjuangan seorang Ayah ?

Perjuangan seorang Ayah tidak semudah yang dipikirkan seorang anak. Betapa banyak anak-anak di luar sana yang hanya memikirkan kesenangan mereka tanpa memikirkan perjuangan seorang Ayah demi membahagiakan mereka. Begitu juga dengan perjuangan Ayahku dikehidupan yang sulit ini Ayah tetap berjuang untuk kebahagian anak-anaknya.

Di zaman yang serba canggih seperti saat ini anak-anak sudah dimudahkan untuk melakukan sesuatu, berbeda pada zaman Ayah dulu hanya bermodalkan barang- barang seadanya namun, Ayah tidak penah mengeluh dengan keadaan. Seorang ayah tahu hidup dizaman sekarang tidaklah sama dengan zaman Ayah dulu.

Seorang Ayah pasti ingin melihat anak-anakya tumbuh besar dan menjadi anak yang sukses dengan keringat anak-anaknya sendiri. Ayah selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk selalu berjuang menghadapi kehidupan yang keras ini. Ayah tidak ingin melihat anak-anaknya berkelahi satu sama lain, Ayah hanya ingin anak-anaknya hidup rukun sampai maut memisahkan mereka.

BACA JUGA:  Ini 10 Kriteria Aliran Sesat dari MUI

“Ayah tidak akan melayangkan tangan ke muka anak-anak ayah jika kalian berbuat kesalahan, Ayah tidak ingin menjadi seorang ayah yang jahat, ayah hanya ingin melihat kalian tumbuh besar dan Ayah hanya ingin melihat kalian sukses dengan usaha kalian sendiri.” Kalimat ini yang sering diucapkan oleh seorang Ayah jika anak-anaknya melakukan kesalahan.

Ketika seorang Ayah melihat anak-anaknya berkelehai pasti ayah merasakan sakit yang teramat dalam. Walaupun begitu Ayah selalu tersenyum dan menahan rasa sakitnya itu, Ayah hanya selalu mengingatkan anak-anaknya agar selalu hidup rukun sesama keluarga. Ayah tidak mau kehidupan anak-anaknya seperti kehidupan yang dijalaninya dulu, karena Ayah sempat berpisah dengan keluarganya sejak kecil hingga Ayah dewasa.

BACA JUGA:  Mengenang Perang Badar yang Terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah

Ayah hanya memikirkan anak-anak dan istri di rumah tanpa memikirkan keadaannya sendiri. Walaupun begitu Ayah termasuk sosok Ayah yang kuat. Walaupun harus diterjang ombak sebesar apapun, seorang Ayah selalu berdiri sendiri tanpa mau menerima bantuan orang lain.

Ayah tidak mau terlihat lemah dihadapan anak-anaknya, kerasnya kehidupan harus Ayah jalani . Pergi pagi hingga larut malam harus ayah lakukan demi membeli beras agar keluarga yang menunggunya di rumah tidak merasakan kelaparan.

Ayah penah berkata kepada anak-anaknya “janganlah kalian menyerah bersemangatlah berjuang dan berdoa kepada Allah SWT jangan lupa beribadah, aku sebagai orangtua tidak banyak menuntut untuk membahagiakan orangtua, tapi aku sebagai orangtua akan merasa bahagia jika melihat kalian bahagia.”

BACA JUGA:  Ini 10 Kriteria Aliran Sesat dari MUI

Segala sesuatu harus dicapai dengan semangat jangan bermalas-malasan dengan perjuangan seorang Ayah dari kecil hingga dewasa menjadi pelajaran untuk anak-anaknya. Betapa sulitnya kehidupan ayah sewaktu kecil agar anak-anaknya hidup bahagia dunia dan akhirat. Terimakasih Ayah kau tetap gagah melawan ombak, kegigihan dan perjuangan demi kebahagian keluargamu, terkadang kau tersungkur namun, kau tetap berusaha berdiri sendiri demi anak dan istrimu di rumah. (Fauzi Rahman)