Pencegahan Dini Terhadap Kekerasan Seksual pada Anak

#StopChildAbuse 2

Kasus kekerasan seksual di Indonesia pada anak di bawah umur kian tahun terus bermunculan begitu pun semakin banyak yang terekspos ke media. Semakin maraknya kasus kekerasan seksual ini, Indonesia dikatakan tengah mengalami “darurat kekerasan seksual terhadap anak”. Lalu siapa yang bertanggung jawab? Dan apa faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan pada anak?

Dikatakan pelecehan seksual berarti segala tindakan seksual terhadap anak termasuk menunjukkan alat kelamin ke anak, menunjukkan gambar atau video porno, memanfaatkan anak untuk hal berbau porno, memegang alat kelamin, menyuruh anak memegang alat kelamin orang dewasa, kontak mulut ke alat kelamin atau penetrasi vagina atau anus anak – baik dengan cara membujuk maupun memaksa. Pelecehan seksual bisa menimpa siapa saja, baik terhadap anak lelaki ataupun anak perempuan.

BACA JUGA:  Majlis Ta’lim dan Jejaring Keilmuan Masyarakat Betawi

Pada kebanyakan kasus tersebut, pelaku kekerasan seksual merupakan orang-orang dari lingkungan terdekat, seperti guru, teman bermain, bahkan keluarga terdekat. Hal ini tidak lagi tentang siapa yang harus bertanggung jawab, tetapi seluruh masyarakat patut melindungi anak-anak dari kejahatan seksual yang mungkin terjadi.

Pada suatu seminar tentang bahaya kekerasan seksual kepada anak di RSJ Dr. Soeharto Herjan beberapa waktu lalu, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan, terdapat empat penyebab utama terjadinya kekerasan pada anak, yakni adanya anak yang berpotensi menjadi korban, ada pelaku, adanya peluang karena kurangnya pengawasan dan yang terakhir adanya pencetus. Keempat hal tersebut seharusnya bisa dieliminasi sejak awal, lewat pengawasan orangtua dan orang-orang sekitar.

BACA JUGA:  Tari Topeng Betawi: Tradisi Seni Teater Pertunjukkan Masyarakat Betawi

Pengaruh kekerasan seksual sangat berdampak negatif pada si anak, baik fisik, maupun psikologisnya. Korban yang mengalami kekerasan seksual bisa merasa terintimidasi oleh lingkungan sekitar, bahkan parahnya lagi lingkungan mengusir korban dari tempat tinggalnya. Maka dari itu, pengawasan dari orang tua dan orang sekitar sangat dibutuhkan.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pelecehan seksual pada anak. Pertama, bisa dimulai dari orangtua yang harus memperhatikan tumbuh kembang serta perawatan anak, termasuk berperan aktif dalam melindungi buah hati, serta menyadari tentang gejala yang dialami oleh anak, seperti perubahan perilakunya.

Memberikan pendidikan seks komprehensif merupakan hal yang paling penting, yakni dengan memberikan pemahaman kepada anak bagian mana saja yang tidak boleh dipegang atau disentuh oleh orang lain. Ketika seksualitas masih dianggap tabu untuk dibicarakan, maka anak-anak remaja tidak akan mendapatkan informasi seksualitas yang benar dari sumber-sumber yang bertanggung jawab.

BACA JUGA:  Roti Buaya: Tradisi Seserahan dan Simbol Kesetiaan Masyarakat Betawi

Melindungi anak dari situs porno di internet dengan cara mengatur pemblokiran situs yang tidak patut dibaca atau ditonton juga menjadi hal yang sangat penting untuk pencegahan dini terhadap kekerasan seksual di era teknologi sekarang ini.

Nikmah Rizkia