Menggali Minat Diri

Ilustrasi. (istimewa)
Ilustrasi. (istimewa)

Memilih sesuatu untuk menjadi kegemaran kadang adalah hal tersulit yang dilakukan. ada kalanya mencoba berbagai hal untuk mengetahui minat diri adalah sebuah dilema. Apakah yang dilakukan itu benar-benar sesuatu yang memang disukai atau hanya rasa ketetarikan sesaat.

Rasa bosan kerap menjadi pertimbangan dalam memilih kegemaran. Jika rasa bosan itu datang, bisa jadi sesuatu hal yang dilakukan itu memang bukan yang diminati. Jika rasa bosan tak pernah datang ketika melakukan suatu hal, bisa jadi kenyamanan itu timbul karena rasa suka yang teramat dalam ketika menjalaninya.

Bacaan Lainnya

Ketika seseorang sudah mampu memilih sesuatu yang diminati, itu merupakan dampak baik bagi dirinya untuk pengembangan diri. Minat itu akan membantu pengembangan bakatnya. Bakat itu akan mengarahkannya pada kemampuan yang terlatih.

BACA JUGA:  From Halal Wallet to Halal Lifestyle: Pilihan Cerdas Gen Z

Seperti halnya dengan yang ku rasakan. Ketika remaja aku bingung harus memilih sesuatu yang memang aku minati. Aku mencoba berbagai hal, mulai dari mengikuti komunitas tari tradisional saman, mengikuti komunitas teater sampai mengikuti komunitas menulis. Dari semua komunitas itu aku menjalaninya dengan serius dan penuh pembelajaran untuk mengusai bidangnya.

Waktu ke waktu terus berjalan, rasa bosan dan lelah mulai menghampiri ketika aku menjalani. Semua yang kulakukan seperti membawa tekanan tersendiri dalam mempelajarinya. Apakah aku salah dalam memilih bidang yang ku jalani?

Di komunitas tari tradisional meskipun aku suka ketika aku sedang menari di hadapan banyak penonton yang menyaksikan, tetap saja aku merasa menari itu bukan sesuatu hal yang aku minati. Ada saja yang membuat ku tertekan ketika menjalani proses latihannya.

BACA JUGA:  From Halal Wallet to Halal Lifestyle: Pilihan Cerdas Gen Z

Di komunitas teater aku tidak menemukan passion-nya, berakting di hadapan orang bukanlah keahlianku. Aku tidak bisa memainkan mimik muka ketika disuruh berekspresi terhadap suatu hal yang sedang terjadi.

Hal itulah membuatku keluar dari komunitas kedua komunitas itu. Meski aku keluar dari kedua komunitas itu, aku tetap bertahan pada komunitas menulis yaitu bidang jurnalistik dan fotografi.

Di komunitas menulis aku menemukan hal yang kusukai dan membuatku nyaman. Aku bisa mengeksplore diriku lebih dalam. Bisa lebih mengetahui bakat terpendam dalam diriku sebenarnya dan aku bisa tahu apa yang sebenarnya ingin kulakukan.

Dari situlah aku mulai aktif menulis dan melakukan peliputan, sesekali aku memotret hal yang aku liput. Aku mempelajari dengan dalam bidang yang kugemari ini. Tak pernah ada kata bosa ketika aku menjalaninya, semuanya kulakukan karena aku menyukainya.

BACA JUGA:  From Halal Wallet to Halal Lifestyle: Pilihan Cerdas Gen Z

Dari kegemaran inilah akhirnya aku mengetahui bakatku yaitu dalam bidang menulis. Bakat inilah yang mebawaku ingin mempelajarinya secara terlatih. Akhirnya ketika kuliah aku mengambil program studi jurnalistik.

Banyak hal yang bisa kudapatkan ketika menjalani bidang ini, dunia jurnalistik mengajarkanku untuk lebih peka dan peduli terhadap lingkungan dan suatu hal yang terjadi. Aku merasa membawa banyak manfaat kepada lingkunganku dengan bidang yang kugeluti.

Dengan menulis pula aku mulai belajar jujur pada diri sendiri, berharap tulisan itu mampu membuat pembaca merasa kebermanfaatannya. Inilah minat yang kusukai.

Nanda Iffa Chaerunnisa

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait