Di Kota Religius, Brosur Gay Dibagikan di Kelurahan

Propaganda LGBT

Yang perlu dicermati sebagai catatan di akhir pekan ini, seorang warga kawasan Rawa Indah RT 01 RW 03 Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung yang bernama Suheni datang ke kantor kelurahan setempat, Rabu 4 Mei 2016 untuk mengurus pembuatan e-KTP. Saat hendak masuk pintu kelurahan, beberapa laki-laki memberinya satu tas paket kecil berisi empat kondom, satu lubricant atau pelumas dan brosur bergambar vulgar.

Yang menuai kecaman warga adalah dimana pada brosur cara pemakaian kondom, ada tiga gambar yang menunjukkan pasangan gay atau orientasi seksual, homoseksual antara pria dengan pria.

272155ab-7064-48a9-89dd-e5eb4127c0d8_169
(istimewa)

Gambar itu menjadi alat bantu keterangan yang tertera di brosur itu. Satu gambar menunjukkan dua pria bertelanjang dada, dimana seorang pria memeluk pria lainnya dari belakang. Sementara dua gambar lainnya, terdapat tiga pria bertelanjang dada, dimana dua orang pria berpelukan dan seorang pria lainnya berada di sampingnya.

BACA JUGA:  Gawat! DBD di Depok Tembus 328 Kasus

Tak diketahui siapa yang membagikan paket tersebut, namun belakangan Kepala UPT Puskesmas Cipayung, Nur Afiyah, mengatakan paket tersebut dibagikan oleh Komunitas KAKI. “Harusnya leaflet itu ditujukan untuk populasi kunci, yakni lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Leaflet tersebut dari Komisi Penanggulangan AIDS dan dibagikan komunitas Kaki saat acara,” kata Nur Afiyah kepada wartawan.

Nur Afiyah mengatakan bahwa jika paket tersebut merupakan bagian dari kampanye HIV AIDS, seharusnya hanya diberikan kepada kaum LGBT. Mereka merasa bahwa komunitas itu merupakan populasi rawan terinfeksi penyakit itu. Terkait pembagian tas tersebut, Nur mengakui bahwa pihaknya kecolongan dan sudah meminta konfirmasi komunitas Kaki. Namun, komunitas itu beralasan tidak tahu menahu. Ke depannya Nur berjanji akan lebih mengawasi pembagian brosur tentang kesehatan apapun ke warga.

BACA JUGA:  Amanat Karutan Depok Saat Melepas Pelajar PKL

Terlepas dari siapa oknum pelaku yang membagikan paket kontroversial tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok seharusnya bisa lebih proaktif dalam melakukan pengawasan, terlebih pada saat pembagian paket tersebut, UPT Puskesmas Cipayung tengah melakukan tes HIV/AIDS gratis kepada warga di Kelurahan Bojong Pondok Terong. Dan pada kegiatan itu disertai pula dengan pembagian paket yang sama seperti yang diterima warga di pintu masuk Kelurahan Pondok Terong sebagai bentuk sosialisasi bahaya HIV/AIDS.

BACA JUGA:  BPN Depok Sosialisasian Keunggulan Sertifikat Elektronik, SDM Kunci Penting

Kota Depok sendiri, sebagai Kota yang melekatkan predikat “Kota Religius”, memiliki jumlah lelaki suka lelaki (LSL) atau gay mencapai 5.791 orang. Angka tersebut merujuk kepada data yang dikeluarkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Depok pada November 2015 lalu.

Angka yang fantastis tersebut menunjukkan bahwa Kota Depok masih menjadi “surga” bagi kaum gay. Sangat diperlukan peran aktif pemerintah Kota Depok, setidaknya sebagai penyandang nama “Kota Religius”, untuk menekan angka tersebut.

Muhammad Iksan
Redpel Depokpos