
SUBANG — Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Subang diupayakan harus naik kelas oleh Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang di bawah naungan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Subang.
Menurut Ketua Ketua PLUT, Iwan Nugraha dari pendataan UMKM di Subang, ternyata jumlah lebih dari 22 ribu dengan dominasi produk makanan disamping produk handy craft, dan fashion. PLUT berupaya membantu pertumbuhan UMKM dari berbagai aspek. Mulai dari perencanaan bisnis, produksi yang baik, pemasaran yang jitu hingga pembukuan yang benar agar pengelolaan berjalan layaknya usaha yang akan besar.
“Sebagai usaha kecil atau pemula, biasanya banyak kendala yang dihadapi. Maka kami bantu memberikan solusi terbaik,” ujar Iwan di kantornya, Rabu (27/4/2016).
Kata Iwan, selanjutnya PLUT menentukan UMKM yang layak untuk dikembangkan sampai bisa naik kelas menjadi perusahaan mikro.
“Seperti dijelaskan dalam UU no 20 tahun 2008, mengenai UMKM dan didukung Inpres nomor 73, Dijelaskan bahwa kategori UMKM itu asetnya hanya sampai senilai Rp50 juta,” imbuhnya.
Dalam membantu pemasaran produk UMKM binaan PLUT, pihaknya memfasilitasi dengan retail, toko modern, atau mitra usaha lainnya.
“Sudah berjalan itu kerjasama suplai produk binaan kami dengan supermarket, minimarket dan toko toko besar yang strategis. Namun biasanya UMKM ‘kan hanya memiliki modal terbatas, jadi kadang ada kendala pada perputaran modal dan barang. Kalau supermarket itu kan maunya barang masuk tapi dibayar nanti setelah laku. Nah itu yang agak menyulitkan,” ujarnya.
Kendala soal permodalan tadi, dia juga bersama rekan rekan mencarian solusi dengan menggelar ekspo pembiayaan.
“Banyak sumber dana untuk membantu modal seperti dari pemerintah ada KUR, ada dana bergulir LPDB dari BJB, dan lembaga keuangan lainnya,” sebutnya.
PLUT juga kerap melakukan jemput bola artinya terjun melakukan pendekatan langsung ke para pelaku UMKM dengan empat pendekatan, yaitu melalui koperasi, klaster, sentra, dan kelompok.
“Keempatnya semuanya adalah kelompok usaha namun berbeda kuantitas pelakunya saja. Misalnya sentra kerajinan dodol nanas jumlah produsennya lebih banyak dari sekedar kelompok yang jumlahnya lebih sedikit. Kalau sentra junlahnya 30 produsen. Kalau kelompok cuma empat orang saja,” ucapnya.
Kepada para wirausahawan baru atau pemula dan UMKM di Subang disarankan agar mau datang dan berkonsultasi dengan lembaga
PLUT UMKM Subang merupakan salah satu dari empat PLUT di Jawa Barat. Anggaran pendirian PLUT langsung bersumber dari APBN. “Maka keberadaannya supaya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh UMKM di Subang,” pungkasnya. (Getar)
Komentar